Catatan Gubernur Saat Meninjau Proyek Infrastruktur di Tarakan dan Bunyu (2)
– Kanal Antarmoda Terwujud, Muncul Kawasan Perekonomian Baru di Tarakan
Gerak pembangunan infrastruktur di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki banyak dampak positif. Salah satunya, menggerakkan roda perekonomian masyarakat, atau bahkan menjadi pelecut munculnya kawasan perekonomian baru di suatu daerah.
Abdul Gafur, Humas Pemprov Kaltara
TINJAUAN lapangan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie bersama instansi teknis di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara di Kota Tarakan pada Jumat (16/11), juga tertuju kepada proyek pembangunan Kanal Antarmoda Bandar Udara (Bandara) Juwata Tarakan di Jalan Hasanuddin I, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kecamatan Tarakan Barat.
Saat itu, matahari cukup terik lantaran sudah pukul 11.00 Wita. Namun Gubernur dan rombongan, termasuk sejumlah pewarta tetap bergegas ke lokasi. Jalan selebar sekitar 3 meter itu, disesaki puluhan kendaraan bermobil yang berjalan beriringan. Sekitar 50 meter di lokasi proyek, badan jalan sudah tak semulus sebelumnya. Badan jalan yang merupakan pengerasan dari pasir dan batu (Sirtu) itu, berlubang sehingga membuat kubangan lumpur. Wajar saja, karena pada Kamis (15/11) malam, Tarakan dilanda hujan cukup deras.
Meski berlumpur, jalan tetap bisa dilalui, dan Gubernur beserta rombongan pun tiba di lokasi proyek tepat waktu sesuai rundown kegiatan. “Bagus betul ya kalau jadi nanti. Sudah banyak perumahan disini, termasuk perumahan Jokowi. Ini peluang bagi investor, untuk mengembangkan usaha. Baik rumah makan, hotel atau penginapan di kawasan ini. Yang penting, lahannya harus berstatus jelas,” ungkap Gubernur saat berada di lokasi pembangunan kanal tersebut.
Di lokasi kegiatan, tampak pula 2 unit tongkang serta 1 unit ekskavator. Alat-alat berat inilah yang bertugas melebarkan area kanal sesuai dengan perencanaan. Termasuk memperdalam kanal, sehingga dapat dilalui kapal-kapal speedboat nantinya. Di sisi lainnya, terparkir deretan puluhan perahu nelayan. Ini menunjukkan bahwa kanal ini sudah menjadi lintasan yang baik dan aman untuk mereka menambatkan atau mulai berlayar mencari penghidupan. “Kalau pengelolaannya baik, bisa jadi kawasan ini akan menjadi kawasan perekonomian baru di Tarakan, dalam skala kecil hingga menengah. View-nya juga bagus, tinggal penataan kawasan saja,” jelas Irianto.
Dari progres pengerjaan kanal sendiri, dikatakan Gubernur, sesuai dengan laporan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Provinsi Kaltara Suheriyatna, progressnya hingga akhir 2017 sebesar 3,2 persen dan telah menyerap dana sebesar Rp 12,3 miliar. “Adapun pekerjaan yang sudah dilakukan, yakni pekerjaan persiapan berupa mobilisasi dan demobilisasi alat berat, dan pekerjaan pelaksanaan berupa galian tanah dengan alat dan ekskavator,” ungkap Irianto.
Untuk pekerjaan pelaksanaan, berupa saluran irigasi 1 kanal, dengan lebar atas 30 meter dan lebar bawah 20 meter serta tinggi 4 meter. Jenis konstruksinya, galian tanah dengan panjang saluran 1.525 meter. Sementara, galian tanah dengan alat berat dan ponton, menghasilkan galian sebanyak 117.896,20 meter kubik. Proyek ini, secara total membutuhkan anggaran sekitar Rp 170,1 miliar. “Selain APBD Kaltara, Pemprov Kaltara juga akan berjuang untuk mendapatkan dukungan penganggaran dari APBN, baik Kemenhub maupun Kemenpupera,” urai Gubernur.
Kanal antarmoda ini, saat terwujud nanti bakal menjadikan Bandara Juwata Tarakan sebagai satu-satunya bandara di Indonesia yang memiliki fasilitas tersebut. “Bisa jadi yang pertama di dunia. Sebab, sejauh ini saya belum melihat adanya integrasi moda transportasi laut dan udara di bandara manapun di dunia,” ungkap Gubernur.
Sembari berjalan, turut ditinjau juga realisasi peningkatan Jalan Gajah Mada yang bersumber dari Bantuan Keuangan (Bankeu) 2016 senilai Rp 10 miliar. Dilanjutkan meninjau realisasi sejumlah kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2017 yang direalisasikan di SMK Negeri 2 Tarakan. “Saya lihat semuanya sudah direalisasikan dengan baik. Saya sangat berharap, hal tersebut akan membantu peningkatan kualitas pendidikan bagi siswa SMK 2 Tarakan. Yang kelak, turut berperan aktif menopang pembangunan di Kaltara,” ungkap Irianto.
Di SMK ini, Gubernur juga sempat meninjau beberapa workshop. Di antaranya, workshop Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dan Teknik Alat Berat. Di workshop
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Gubernur berkesempatan melihat sepeda motor yang dirakit siswa SMK 2 Tarakan. Sementara di Teknik Alat Berat, Gubernur menerima kehormatan untuk menyalakan mesin traktor hasil rakitan siswa sekolah yang dulu bernama Sekolah Teknik Menengah (STM) Negeri Tarakan itu.(bersambung)