Kagumi Kemajuan dan Keberagaman Adat Budaya Kaltara
– Gubernur Jajal Jalur Perbatasan Darat Indonesia-Malaysia di Nunukan
NUNUKAN – Peran serta aktif dan terpeliharanya adat-istiadat, serta budaya asli masyarakat lokal di Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi suguhan bagi Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie dan rombongan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara saat melakukan kunjungan kerja meninjau jalan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, sejak Sabtu (13/10) hingga Minggu (14/10). Mulai jalur Sungai Ular hingga Sei Menggaris dengan panjang jalan sekitar 116 kilometer.
Kunjungan diawali dengan meresmikan gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Sei Menggaris. Disitu, Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur (Wagub) H Udi Hianggio, menyerahkan sejumlah bantuan dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan hal serupa dilakukan di setiap lokasi yang dikunjungi lainnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur mengingatkan pentingnya pengelolaan Dana Desa yang transparan dan akuntabel. “Kini ada Satgas Gabungan yang disupervisi KPK untuk pengawasan Dana Desa. Jadi, harus transparan, profesional dan akuntabel dalam pengelolaannya. Jangan sampai ada masalah hukum,” ujar Irianto.
Ada beberapa rencana kegiatan yang akan dilakukan Pemprov dan mitranya di wilayah perbatasan, utamanya di Kecamatan Sembakung Atulai, Sebuku dan Seimenggaris. Salah satunya, di bidang ketenagalistrikan. Melalui Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), PT PLN (Persero) akan membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dari Mansalong, Kecamatan Lumbis hingga ke Kecamatan Sembakung Atulai sepanjang 36,36 kilometer dengan trafo 7 buah x 100 kilo volt ampere (kVa). Lalu, ada pula rencana PLN untuk membuka unit layanan baru di Desa Sekaduyan Taka, dan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 3 x 250 kilowatt (kW). “Selain itu, di daerah blok Siimenggaris akan dibangun PLTMG 40 MW. Insya Allah dalam 2-3 tahun ke depan sudah bisa diselesaikan,” jelas Irianto.
Kegiatan lain, Gubernur dan rombongan juga meninjau Pos Pamtas RI-Malaysia-Pos Gabma Simenggaris Desa Sekaduyan Taka Kecamatan Seimenggaris. Beberapa menit melepas lelah, Gubernur dan rombongan kembali menjajal aspal mulus jalur perbatasan menuju Kecamatan Tulin Onsoi. Di sini, Gubernur meresmikan gedung Ruang Praktik Siswa (RPS) SMK Negeri 1 Tulin Onsoi serta menandatangani prasasti Pustu Desa Naputi, PAUD Desa Salang dan Gapura Desa Sekikilan.
Di kesempatan itu, Gubernur menyampaikan informasi mengenai perhatian Pemprov Kaltara terhadap dunia pendidikan di Kaltara. Salah satunya, dengan memberikan insentif sebesar Rp 500 ribu kepada tenaga pendidik. “Insentif diberikan secara bertahap setiap triwulan. Namun, dalam realisasinya sering telat. Salah satunya akibat lambannya penyelesaian masalah administrasi di pemerintah daerah setempat. Persoalan lainnya, dari hasil audit, dana yang disalurkan tersebut digunakan untuk kepentingan yang lain. Ini sangat tak dibenarkan,” ungkap Irianto.
Diiringi hujan gerimis, tak menyurutkan niat Irianto dan rombongan untuk menuntaskan rangkaian tinjuannya di wilayah perbatasan. Gubernur berhenti di salah satu bangunan dari kayu yang masih baru. Bangunan itu adalah rumah milik Iswandi, warga Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis yang menerima program rehab rumah Pemprov Kaltara. “Semoga bantuan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri warga, dan nantinya akan semakin giat bekerja juga menatap masa depan yang lebih baik,” urai Irianto saat itu.
Setelah kurang lebih 2 jam menempuh perjalanan, Gubernur beristirahat sejenak dan melakukan salah satu kewajibannya sebagai umat Islam, Solat di salah satu masjid di Desa Mansalong. Usai rehat, rombongan menuju bangunan yang sangat lebar dan terbuat dari kayu Ulin. Itu adalah Balai Adat Ansilulum, milik masyarakat Dayak Tahol yang berdiam di Desa Libang, Kecamatan Lumbis.
Disini, sekali lagi Gubernur takjub dengan keberagaman adat dan budaya masyarakat asli Kaltara. “Saya sangat mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat disini, yang telah berhasil membangun Balai Adat Ansilulum. Semangat ini merupakan ciri khas masyarakat adat juga bangsa kita. Dan, di era ini semangat itu makin terkikis tapi disini dapat dipertahankan bahkan berhasil,” ulas Gubernur.
Gubernur juga memerintahkan sejumlah OPD untuk membantu meningkatkan kualitas artistik bangunan agar dapat diberdayakan sebagai salah satu tujuan wisata di Kaltara. “Tadi juga ada aspirasi soal perlindungan hak adat masyarakat lokal. Pada prinsipnya saya setuju. Dan, kini Pemprov bersama DPRD tengah memproses perjuangan perlindungan hak masyarakat adat. Ini juga saya sampaikan dalam pertemuan GCF TF di San Fransisco, AS yang membicarakan upaya dunia untuk mengatasi perubahan iklim,” papar Irianto. Desa Libang merupakan titik terakhir kunjungan kerja Gubernur dan rombongan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan. Selanjutnya, rombongan menuju Kabupaten Malinau.
Sebagai informasi, selain Wagub, dalam kunjungan kerja itu, juga turut hadir Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kaltara Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol. Indrajit, Komandan Korem (Danrem) 091/ASN Kolonel Inf. Irham Waroihan, serta Ketua DPRD Kaltara Marthen Sablon dan sejumlah kepala OPD.
Sebelumnya, saat di Nunukan Gubernur sempat menghadiri malam resepsi syukuran HUT ke-19 Kabupaten Nunukan, sekaligus meresmikan Warung Kambtibmas di salah satu kelurahan di Pulau Nunukan. Warung kamtibmas ini dianggap inovatif, dan diharapkan bisa dilakukan di desa-desa lain di Kaltara.(humas)