Kaltara Butuh Sekprov yang Bisa Bekerjasama dan Berlari Kencang
= Gubernur Buka Pelaksanaan Assesment bagi Para Calon Sekprov Kaltar
BANDUNG – Selain untuk mencari seorang pengampu Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya, yaitu Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kalimantan Utara (Kaltara), proses seleksi terbuka maupun assesment dan tahapan lainnya yang sementara ini berjalan, juga dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan para Aparatur Sipil Negara (ASN), utamanya Pejabat Tinggi Pratama di lingkup Pemprov Kaltara.
Demikian disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat membuka pelaksanaan assesment bagi para pelamar yang mengikuti seleksi JPT Madya atau calon Sekprov Kaltara di Assesment Center Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur (PKP2A) I Lembaga Administrasi Negara (LAN) Bandung, Rabu (11/7).
Kepada para peserta seleksi terbuka calon Sekprov Provinsi Kaltara yang mengikuti assesment, Gubernur berpesan, dirinya tidak menuntut Sekprov yang terpilih nanti terlampau ideal. Namun setidaknya, bisa bersikap baik, punya kompetensi, serta mau bekerja sama dan ‘berlari kencang’.
“Di dunia ini tak ada manusia yang sempurna. Namun setidaknya memiliki sikap dan kelayakan. Yang terpenting bisa bekerja sama. Setia dan Jangan lupa bahwa ada pejabat yang mengangkatnya,” ungkap Gubernur di depan 16 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melamar sebagai calon Sekprov Kaltara.
Lebih jauh Irianto mengatakan, pelaksanaan assesment sendiri dilakukan selama dua hari. Mulai Rabu (11/7) hingga 12 Juli (hari ini, Red). “Kegiatan ini sasarannya adalah memetakan kompetensi manajerial dalam rangkaian seleksi terbuka calon Sekprov Kaltara,” kata Irianto.
Dikatakan, standar kompetensi manajerial dilakukan setelah dilaksanakan pra persiapan kompetensi profiling. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2013. Selama pelaksanaan assessment akan dipimpin oleh 8 asesor dari LAN. “Metode yang digunakan assesment center, di mana di dalamnya menggunakan simulasi kelompok,” ulasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur mengapresiasi PKP2A I LAN Bandung yang telah memfasilitasi Pemprov Kaltara dalam memberikan gambaran potensi dan kompetensi seseorang untuk menduduki sebuah jabatan strategis di Pemprov Kaltara. “Upaya terbaiknya dilakukan lewat meminimalisir subjektivitas penilaian. Di mana penilaian terhadap 1 orang calon JPT Madya dilakukan oleh lebih dari 1 asesor,” urai Irianto.
Assesment sendiri, menurut Gubernur merupakan salah satu instrumen yang diamanahkan Undang-Undang ASN. “Saya sengaja hadir langsung di sini, untuk mengetahui pelaksanaan assessment. Karena yang akan terpilih nanti harus bekerja sama dengan gubernur,” ujarnya.
Ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian Irianto terhadap pengembangan jalannya roda pemerintahan di Kaltara. “Saya tahu kemampuan dari tiap peserta, sikap perilaku dan apa yang dikerjakan selama ini. Tapi, untuk memenuhi syarat undang-undang, maka dilakukanlah kegiatan ini. Dulu, pengangkatan Sekprov cukup usulan gubernur kepada Mendagri. Dan, biasanya hanya dalam 1 sampai 2 minggu sudah terbit SK pengangkatannya. Tapi sekarang tidak,” ucap Irianto.
Kini, imbuhnya seleksi Sekprov jauh lebih terbuka, dan bisa diikuti oleh pejabat berkompeten dari seluruh Indonesia. “Peserta saat ini, jauh lebih beruntung. Sebenarnya sebagai gubernur, saya bisa buka pendaftaran ini secara nasional. Tapi, karena Kaltara adalah provinsi baru maka mungkin belum bisa menarik minat pejabat se Indonesia. Uniknya lagi, pada assesment ini kepala biro juga bisa ikut. Ya, hitung-hitung sebagai pengalaman,” ungkapnya.
Gubernur menambahkan, jabatan Sekprov memiliki beban dan tanggung jawab yang berat. Bahkan bisa dikatakan lebih berat daripada seorang Dirjen, karena mengomandani ribuan ASN. Dari itu, untuk mempermudah pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya itu, sangat diharapkan penerbitan SK pengangkatannya dapat lebih cepat dari sistem sebelumnya.
Irianto juga berharap, para peserta assesment dapat mengikuti kegiatan ini secara maksimal. Karena selain untuk menentukan siapa yang layak menjadi calon Sekprov, di dalamnya juga pengetahuan leadership, attitude, psikotest dan lainnya.
Dari 16 orang ini, jelasnya, nantinya ditetapkan 3 orang yang dapat diusulkan. Dalam penentuannya, juga turut dipertimbangkan rekomendasi dari Komisi ASN. “Yang diusulkan 3 orang. Kecuali ada diskresi, boleh mengajukan 1 orang saja. Ingat, jabatan ini hanya ada satu orang yang ditetapkan. Hasil tes ini tidak mutlak, karena nilai yang dihasilkan hanya alat ukur. Karena, ada orang secara akademik bagus tapi perilakunya sulit diterima. Begitu juga sebaliknya,” urai Irianto.
Meski demikian, para peserta yang nantinya tak terpilih diharapkan dapat menjadikan pengalaman ini sebagai upaya untuk mendewasakan dan membangun kesadaran diri pribadi. Juga dapat menjadi alat koreksi bagi perjalanan karir diri pribadi ke depan.
“Dan kepada yang terpilih menjadi Sekprov Kaltara, manfaatkan kesempatan itu untuk memperkaya pengalaman hidup. Bangun semangat untuk melaksanakan tugas dengan baik, itu yang saya inginkan. Bukan nafsu untuk meraih jabatan. Ini harus menjadi mindset kita,” ungkapnya.
Sebagai informasi, hasil assesment akan digodok lebih lanjut oleh tim seleksi yang dikoordinatori oleh Ketua LAN RI Adi Suryanto guna merekomendasikan 3 nama calon Sekprov Kaltara kepada Gubernur Kaltara. Selanjutnya, ketiga nama itu akan disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk disampaikan kepada Tim Penilai Akhir yang diketuai langsung oleh Presiden. Tim Penilai Akhir inilah yang mengeluarkan SK pengangkatan Sekprov Kaltara.(humas)