Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Adat Jaga Kelestarian Alam

0

SAMARINDA – Kalimantan Timur memiliki kawasan hutan yang cukup luas, sampai dikatakan sebagai paru-paru dunia. Namun seiring berjalannya waktu wilayah hutan tersebut perlahan-perlahan mulai berkurang karena pembukaan lahan untuk pembangunan maupun pemanfaatan sumber daya alam.

Mengantisipasi rusaknya kelestarian alam secara berlebih, PT Inhutani I menggandeng masyarakat adat Dayak Kenyah Kaltim untuk dapat bersinergi menjaga hutan alam khususnya di kawasan wisata alam Bukit Bangkirai, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara.

Hal ini terkuak dikala Lembaga Adat Dayak Kenyah Kaltim (LADK-KT) menghelat malam keakraban dan silaturahmi bersama jajaran manajemen PT Inhutani I yang dihadiri langsung oleh Direktur Utama Oman Suherman, Sabtu (27/11/2021) malam lalu.

Kepala Unit Manajemen Hutan Tanaman Industri (UMHTI) Batu Ampar-Mentawir PT Inhutani I Verri Ginoga menyampaikan telah diketahui bersama bahwa sebagian besar hutan yang dikelola PT Inhutani I berada di pulau Kalimantan. Karenanya, antara perusahaan dengan masyarakat setiap saat senantiasa bersosialisasi dan berinteraksi.

“Semoga pertemuan ini membawa manfaat dan sinergitas yang baik,” katanya Verri.

Verri menjelaskan visi dan misi PT Inhutani I sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mempunyai tugas menciptakan devisa bagi negara, meningkatkan kesejahteraan perekonokian, dan menciptakan lapangan pekerjaan di wilayah sekitar. “Terkhusus masyarakat Dayak di sekitar hutan,” jelasnya.

Harapannya dengan adanya pertemuan seperti ini dapat membuat semakin eratnya hubungan antara perusahaan dengan masyarakat lokal.

Direktur Utama PT Inhutani I Oman Suherman mengaku cukup terharu, bangga, dan terkesima dengan adanya pertemuan ini. Karena selayaknya dirinya sebagai pendatang lah yang mengundang para masyarakat adat untuk bersilaturahmi.

Wilayah Unit Batu Ampar ini kata dia, merupakan support life system dari Ibu Kota Negara (IKN) baru nanti. Kendati demikian, harus tetap mengelola hutan secara lestari. Karena tugas utamanya seperti itu.

“Pekerjaan saya yang memang sedang saya persiapkan khususnya terkait IKN. Wilayah Batu Ampar bisa menjadi penyangga IKN,” terang dia.

Melestarikan budaya adat bersamaan menjaga hutan tropis memang sejatinya harus dilakukan. Pengelolaan hutan disekitar area IKN, lebih memerhatikan kepada ekologi kelestariannya daripada produksinya. Karenanya cukup baik pertemuan ini untuk dapat menyamakan persepsi dalam berkolaborasi melindungi hutan dan melestarikan budaya.

“Terimakasih yang setinggi-tingginya, sudah menulai silaturahmi,” ungkap Oman.

Prosesi penyematan pengangkatan sebagai warga kehormatan Dayak, oleh Kepala Adat Besar Dayak Kenyah kepada Direktur Utama PT Inhutani I Oman Suherman

Diketahui, pada pertemuan ini juga sekaligus dilakukan pengangkatan warga kehormatan Dayak kepada Dirut PT Inhutani Oman Suherman, Kepala Divisi Pengembangan Umum dan SDM Agus Beniarto Prasetyo, dan Kepala UMHTI Batu Ampar-Mentawir PT Inhutani I Verri Ginoga, oleh Kepala Adat Besar Dayak Kenyah Kaltim Ajang Kedung.

Ajang Kedung menyampaikan penyematan warga kehormatan Dayak ini sebagai wujud penghargaan, dan ingin membangun hubungan kekeluargaan yang sangat baik.

Ia mengatakan PT Inhutani memang memiliki aset, salah satunya hutan alam yang mau dikembangkan jadi wisata alam, hutan penelitian, dan hutan tropikal basah.

“Kita ingin bersinergi bersama-sama agar hutan ini tetap lestari, karena ini satu-satunya yang kita banggakan. Karena di dekat kota ga ada hutan,” tuturnya.

Dengan demikian, segala sesuatu yang dilakukan kali ini diharapkan bisa dilanjutkan dikemudian hari dan lebih baik. “Ini memang awal bukan akhir,” ucap Ajang.

Ketua Panitia Marten Apuy menyampaikan pelaksanaan ini sejatinya sebagai upaya agar dari masyarakat adat dapat bersinergi dengan baik kepada PT Inhutani I. Karena, kawasan Bukit Bangkirai ini patut dibanggakan karena memiliki kawasan hutan yang luar biasa.

“Mudahan ke depan ada suatu perpaduan antara ilmu kehutanan digabugkan dengan budaya lokal, agar dapat berjalan dengan baik. Sehingga kawasan Bukit Bangkirai ini pun tetap terjaga,” kata Marten.

Tentunya, ketika dapat berpadu dengan baik, maka ke depan dapat secara bersama-sama dalam mengelola hutan tropikal basah secara baik.

Share.

Leave A Reply