MAKASSAR – Pemprov Kaltara memperpanjang Nota Kesepakatan dengan Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2) petang di Rektorat Kampus UNHAS. Nota Kesepakatan berjangka waktu 5 tahun itu diteken Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie dan Rektor UNHAS Prof Dr Dwia Aries Tina.
Perpanjangan Nota Kesepakatan ini diambil setelah nota kesepakatan yang dijalin Pemprov Kaltara dan UNHAS pada tahun 2014, berakhir.
Nota Kesepakatan terbaru ini mencakup objek pembangunan daerah dalam rangka pelaksanaan kegiatan serta pengelolaan potensi dan sumber daya di bidang pemerintahan, pembangunan, penelitian dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), serta bidang lain menurut aturan perundang-undangan. “Kami merintis kerjasama dengan UNHAS tidak sekedar seremonial. Semua nota kesepakatan sebelumnya yang sudah diteken sudah ditindaklanjuti dengan pengembangan SDM dan untuk pembangunan daerah,” tutur Gubernur Kaltara.
Terkhusus Nota Kesepakatan dengan UNHAS pada tahun 2014 kemarin, diimplementasikan dalam bentuk kerjasama pengelolaan tambak dan upaya sertifikasinya. Termasuk pula penyusunan dokumen Ruang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil atau RZWP3K.
Di bidang lain, Nota Kesepakatan ini kembali membuka peluang pengembangan dunia pendidikan dalam rangka pengembangan SDM Provinsi Kaltara. Kata Gubernur, peluang lulusan asal SMA di Kaltara untuk menempuh pendidikan di UNHAS akan lebih terbuka. “Demikian juga bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) kita. Entah ASN Pemprov, tenaga kesehatan bisa kita dorong untuk masuk pasca sarjana di UNHAS. Jadi bidang pendidikan tetap selalu menjadi konsentrasi kami,” tuturnya.
Tahun lalu, Pemprov menggelontorkan Rp 20 miliar untuk menyekolahkan sejumlah ASN dan lulusan SMA di berbagai perguruan tinggi. Itu di luar program beasiswa ‘Kaltara Cerdas’. “Jadi setiap tahun kita gelontorkan Rp 40 miliar untuk pendidikan. Kemudian insentif guru dalam 5 tahun terakhir sudah mencapai Rp 500 miliar. Itu cukup besar,” tuturnya.
Rektor UNHAS Prof Dr Dwia Aries Tina menegaskan, kampus yang dipimpinnya itu sangat siap membantu Provinsi Kaltara. Selain karena pengalaman kerjasama sejak tahun 2014, ia melihat Provinsi Kaltara merupakan daerah yang sangat potensil di Indonesia Timur. “Saya kira Kaltara punya potensi besar dari SDA, lokasi strategis karena dekat negara-negara ASEAN, dan penduduknya yang heterogen dan rukun. Potensi-potensi ini harus bersama dan bertanggungjawab untuk kita kembangkan,” tuturnya.
UNHAS memiliki 15 Fakultas serta 14 Pusat Penelitian dan Pengembangan 14. Ditambah pula Puslitbang Bencana Alam, serta Sustainable Development Goals (SDGs) Centre, termasuk program pengabdian bidang kesehatan di daerah-daerah dalam rangka menekan stunting. “Kami juga punya Rumah Sakit yang tersertifikasi. Kemudian Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Jadi apa yang Provinsi Kaltara butuhkan kami siap bantu,” tuturnya.
Dalam penandatanganan Nota Kesepakatan ini, Gubernur turut didampingi Ketua PKK Rita Ratinah serta sejumlah Kepala OPD di lingkungan kerja Pemprov. Sedang Rektor UNHAS didampingi secara lengkap oleh civitas akademika UNHAS.
Untuk menindaklanjuti Nota Kesepakatan ini, Gubernur Kaltara memerintahkan OPD teknis menyusun dan menandatangani perjanjian kerja sama teknis. Sebaliknya Rektor UNHAS segera menunjuk Unit Kerja.(humas)