December 1, 2024
Advetorial

Penanggulangan Bencana Diharapkan Lebih Terencana dan Terpadu

  • Mei 1, 2019
  • 2 min read
Penanggulangan Bencana Diharapkan Lebih Terencana dan Terpadu

TANJUNG SELOR – Mewakili Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) H Sanusi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) penanggulangan bencana se-Kaltara 2019, yang diselenggarakan di Hotel Grand Anugerah Tanjung Selor, Selasa (30/04).

Sanusi berharap, melalui Rakorda yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara ini, dapat mewujudkan satu pemahaman kebijakan, strategi, sinkronisasi dan perencanaan program penyelenggaraan penanggulangan bencana, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat. “Dengan terakomodasinya rencana program penyelenggaraan bencana, maka dapat membangun sistem penanggulangan bencana di Kaltara secara sinergi, terencana, terpadu, dan berkesinambungan,“ kata Sanusi.

Berdasarkan data dari BPBD Kaltara, sebutnya, kejadian bencana di wilayah kaltara mulai 2015 hingga 2018, sebanyak 210 bencana. Dengan rincian, pada 2015 sebanyak 66 bencana, 2016 sebanyak 73 bencana, pada 2017 sebanyak 31 bencana, dan 2018 sebanyak 40 bencana. “Dari 210 bencana ini, terdiri dari beberapa jenis, seperti kebakaran hutan, tanah longsor, banjir, puting beliung, hingga gempa bumi dan tsunami,” paparnya.

Sanunsi berharap, Rakorda penanggulangan bencana di Kaltara dapat mencapai sasaran yang dituju. Yakni koordinasi unsur terkait dalam penanggulangan bencana daerah dan kabupaten kota, lembaga dunia usaha, masyarakat, hingga organisasi yang peduli bencana.

“Untuk mencapai sasaran yang dituju dalam penanggulangan bencana di Kaltara, saya berharap BPBD Kaltara dan kabupaten kota dapat mensinkronisasi atau mengkolaborasikan  program tahun 2020. Demikian juga untuk 2019 ini. Termasuk pihak-pihak terkait dapat melakukan sinergitas dalam pelaksanaan program penanggulangan bencana,” ujar Sanusi.

Sanusi berharap, penanggulangan bencana di Kaltara harus ada simulasi latihan penanganan bencana secara berkala dan teratur. Ini sesuai dengan arahan Presiden dalam Rakornas Penanggulangan Bencana 2019. Karena hal ini mengingatkan kepada masyarakat secara luas, dan berkesinambungan hingga pada tingkat paling bawah. (humas)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *