TANJUNG SELOR – Peningkatan pelayanan dan ketahanan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis avtur menjadi perhatian stakeholder di Kalimantan Utara (Kaltara). Rencananya, Pemerinah Provinsi (Pemprov) Kaltara bersama PT Pertamina akan membangun Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) pada 3 bandara di provinsi termuda di Indonesia ini.
Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Udara dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara Andi Nasuha mengungkapkan, ketiga bandara yang akan dibangun DPPU itu, antara lain Bandara Tanjung Harapan, Bandara Nunukan, dan Bandara RA Bessing.
Menurutnya, rencana pembangunan DPPU untuk mendukung penerbangan yang ada di Kaltara. PT Pertamina pun, lanjut Andi Nasuha sedang melakukan survei. Hal ini diperkuat dengan dilaksanakannya kunjungan oleh Aviation Regional Manager PT Pertamina Kalimantan, Delfi ke Kaltara, Jumat (14/12). “Kunjungan dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi yang ada di lapangan, baik kesiapan lahan juga perkembangan bandara jangka panjang,” kata Andi.
Disebutkannya, luas lahan kerja Bandara Tanjung Harapan mencapai 27 hektare. Di mana, pada lokasi tersebut akan disiapkan lahan sesuai dengan ketentuan yang diberikan PT Pertamina, yakni seluas 2.500 hingga 3.000 meter untuk pembangunan DPPU. “Jika tidak ada halangan, lokasi rencana pembangunan DPPU berjenis avtur ini berada disamping apron, atau tempat parkir pesawat terbang,” jelasnya.
Ia menyebutkan, Bandara Tanjung Harapan memiliki potensi yang cukup besar jika dikembangkan. Salah satunya adalah dengan mudah menarik investor yang akan berkunjung ke Kaltara. “Dalam waktu dekat PLTA 9.000 Megawatt akan dibangun di Bulungan, serta pengembangan KBM (Kota Baru Mandiri) Tanjung Selor, dan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Kaltara. Dan Bandara Tanjung Harapan akan menjadi pintu masuknya, sehingga harus dikembangkan terus,” ungkap Andi.
Lebih jauh, jika Pertamina telah menetapkan DPPU nantinya ada di Bandara Tanjung Harapan, maka BBM berjenis avtur tersebut akan didatangkan melalui terminal jobber yang berada di Berau (Kalimanta Timur). Jobber ini akan menjadi penyuplai yang lebih efektif, karena jika melalui Tarakan harus melewati laut dan sungai. Diharapkan pembangunan DPPU di Kaltara dapat segera terealisasi.
Pembangunan DPPU ini merupakan permintaan khusus Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambire kepada PT Pertamina pada Mei 2018 lalu, untuk memenuhi kebutuhan BBM di setiap bandara yang ada di Kaltara. “Jika nanti DPPU itu sudah ada, baik penambahan flight bahkan penambahan maskapai juga akan sangat mudah,” tutupnya.(humas)