TANJUNG SELOR – Pesawat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berjenis Cassa U-2111 mulai beroperasi melayani penumpang dan pengiriman barang (logistik) untuk masyarakat di wilayah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara).
Pengoperasian pesawat ini, merupakan realisasi dari janji Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat ke Kalimantan Utara (Kaltara) beberapa waktu lalu. Di mana ketika itu, Panglima TNI yang datang bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyampaikan, bantuan pesawat ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat wilayah perbatasan, khususnya Krayan dari negara tetangga, Malaysia.
Menurut laporan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bankesbanpol) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), program yang sepenuhnya menjadi gawean TNI ini telah berjalan 2 bulan efektif. Selain barang, pesawat TNI AU jenis Cassa U-2111 juga mengangkut penumpang orang. “Dari laporan Kesbangpol, layanan ini sudah efektif berjalan sejak 2 bulan ini. Seminggu 2 sampai 3 kali penerbangan. Dengan rute Tarakan-Krayan atau Long Bawan. Yang diangkut, sesuai kebutuhan masyarakat. Seperti mie instan, minyak goreng, penyedap rasa, teh dan lainnya. Juga ada penumpang orang,” kata Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, baru-baru ini.
Untuk penumpang, dikenakan biaya Rp 320 ribu. “Ini program TNI AU, kami hanya memonitor saja,” urai Irianto.
Pada monitoring terakhir yang dilakukan Badan Kesbangpol, adalah penerbangan pesawat Cassa U-2111 TNI AU pada 21 Mei lalu. Dengan penumpang, barang dan sipil. Di penerbangan itu, diangkut sejumlah bahan pokok dari Panglima TNI untuk dijual melalui pasar murah. Yakni, mie instan 23 dos, penyedap rasa 6 dos, teh 1 dos, dan minyak goreng 2 dos. “Penerbangan ini mengutamakan faktor emergensi, keperluan TNI juga masyarakat,” tutur Gubernur.
Selain monitoring oleh Badan Kesbangpol, penyelenggaran program TNI AU tersebut juga melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Salah satunya, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltara. “Jadi, pihak TNI AU, dalam hal ini Lanud (Pangkalan Udara) Tarakan meminta bantuan fasilitasi ke masyarakat Krayan terkait kebutuhan barang yang perlu diangkut oleh Cassa yang disediakan,” ujar Gubernur.
Dipastikannya, program TNI AU ini tak berhubungan dengan program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang maupun orang yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. “Ini bantuan pengangkutan barang atau orang dari pihak TNI, sesuai aspirasi masyarakat. Sebagaimana amanat Panglima TNI waktu ke Kaltara,” jelas Irianto.
Dalam pelaksanaannya, Disperindagkop-UKM memfasilitasi dan mengkomunikasikan program ini kepada pemerintah kecamatan setempat. “Fasilitasi sudah dilakukan, dan secara teknis pihak TNI AU melalui Lanud Tarakan, pihak kecamatan serta masyarakat yang menindaklanjuti bantuan itu,” beber Gubernur.
Irianto bersyukur dan mengapresiasi, karena aspirasi masyarakat tersebut direspon baik oleh Panglima TNI dan jajarannya. “Jadi, permintaan masyarakat itu disampaikan melalui ketua adat dan pemerintah kecamatan setempat,” tutupnya.(humas)