Petugas Diminta Bergerak dan Datangi Langsung Masyarakat

– Gubernur Canangkan Kampanye Imunisasi MR se-Kaltara
TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie mencanangkan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) Provinsi Kaltara di Tarakan, Rabu (1/8). Pencanangan ditandai dengan penekanan sirine, sekaligus pemberian imunisasi kepada beberapa perwakilan anak. “Sejak saya canangkan hari ini, saya minta seluruh jajaran kesehatan untuk bergerak melakukan sosialisasi, sekaligus pemberian vaksin atau imunisasi secara massal,” kata Irianto.
Pemerintah Indonesia, kata Gubernur, sangat serius memperhatikan kesehatan rakyatnya. Baik dari pusat hingga di daerah. Salah satunya pemberian imunisasi untuk pencegahan penyakit. Dan semua gratis. “Sekali lagi gratis. Tidak ada biaya, pemerintah yang menanggung,” jelas Gubernur.
Dikatakan, tidak semua negara memberikan perhatian serius terhadap kesehatan masyarakatnya. Apalagi menggratiskan. Makanya dirinya mengajak masyarakat untuk bersyukur sebagai warga Indonesia, khususnya Kaltara. “Di Singapura, negara yang kaya, pemberian imunisasi ada biayanya. Begitu pula di negara tetangga kita (Malaysia). Tapi di Indonesia gratis. Oleh karena itu, kita harus bersyukur,” kata Irianto.
Gubernur mengatakan, ada sembilan penyakit yang dilakukan pencegahan melalui imunisasi. Termasuk yang terbaru imunisasi Measles Rubella atau MR yang dicanangkan secara serentak kemarin. “Kenapa imunisasi MR penting? Apa itu penyakit campak dan rubella? Campak dan rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang oleh virus. Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi campak dan rubella, atau yang belum pernah mengalami penyakit ini beresiko tinggi tertular,” ungkap Gubernur.
Bahaya kedua penyakit ini, lanjut Irianto, campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. “Sedangkan Rubella, biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan. Juga bisa menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan,” urai Irianto.
Berkaitan dengan bidang kesehatan, Gubernur mengungkapkan, pada tahun ini, melalui APBD mengalokasikan anggaran Rp 38 miliar. Termasuk di dalamnya membayarkan iuran BPJS Kesehatan untuk warga miskin di Kaltara. “Kepada para bupati/walikota, saya mengajak mari kita perhatikan masyarakat miskin di daerah kita masing-masing. Utamanya dalam hal pelayanan kesehatan,” jelas Gubernur.
Gubernur menambahkan, upaya lain dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah melalui pembangunan sarana dan prasarana kesehatan. Salah satunya rumah sakit. Pemerintah Provinsi (Pemprov), lanjutnya, telah berupaya meyakinkan pusat untuk membangunkan rumah sakit di wilayah perbatasan dan pedalaman. “Alhamdulilah sudah terealisasi. Saat ini sudah terbangun rumah sakit pratama (tipe D) di beberapa kecamatan di perbatasan. Tinggal menunggu kelengkapan alat kesehatannya yang juga sudah diusulkan ke pusat,” tutur Irianto.
Pencanangan kemarin selain dihadiri pejabat dari Kementerian Kesehatan RI, juga diikuti para pejabat di lingkup Pemprov Kaltara, bupati/walikota serta para tenaga kesehatan. Dalam kesempatan itu dilakukan pembacaan komitmen oleh Duta Imunisasi Kaltara Akranata Akram.(humas)