TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) akan menyesuaikan program yang dikembangkan para transmigrasi dengan program pengembangan lumbung pangan di Kaltara. Lewat program ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltara. Demikian disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara Sanusi saat mendampingi Wakil Gubernur (Wagub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Paduka Paku Alam X pada kunjungan kerja ke Satuan Permukiman (SP) 6B Tanjung Buka, Kabupaten Bulungan, Kamis (11/10). Di lokasi itu, ada 21 Kepala Keluarga (KK) transmigrasi asal Provinsi DIY yang telah 2 minggu berada disana.
Lahan transmigrasi sendiri disiapkan oleh pemerintah daerah setempat. Tiap KK menerima jatah lahan seluas 2 hektare yang peruntukkannya bagi Lahan Perkarangan (LP) dan perumahan seluas 0,25 hektere; Lahan Usaha (LU) I seluas 0,75 hektere; dan LU II siap olah seluas 1 hektare. “Warga transmigrasi di Kaltara ini, bukan lagi warga DIY secara administratif. Mereka sudah menjadi warga Kabupaten Bulungan, warga Kaltara. Harapan terbesar kami, dalam 5 hingga 10 tahun kedepan, SP 6B Desa Tanjung Buka ini akan semakin banyak warga yang mendiaminya,” tutur Sanusi.
Di tempat yang sama, Wagub DIY Sri Paduka Paku Alam X menyebutkan, Kalimantan, khususnya Kaltara merupakan bagian dari Indonesia yang sama-sama perlu untuk dimajukan. Dari itu, Wagub mengimbau agar warga transmigrasi asal DIY untuk membantu dan mendukung program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah di Kaltara. “Saya berharap warga transmigrasi dapat bersabar dalam kondisi saat ini. Pastinya, butuh perjuangan, dan terpenting jaga kesehatan,” ungkap Wagub.
Dalam kesempatan itu, Wagub juga berkunjung ke rumah warga transmigrasi dan memberikan bantuan bibit tanaman. “Saya berharap warga transmigrasi bisa saling menjaga kebersamaan dan berkomunikasi, serta selalu optimis untuk bekerja lebih keras lagi,” ujar Wagub.
Sebagai informasi, dalam kunjungannya kemarin, Wagub DIY didampingi kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertans) DIY Andung Prihadi, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, dan Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo. Di lokasi transmigrasi sendiri, dari 21 KK tersebut, 17 jiwa berasal dari Kota Yogyakarta, 32 jiwa dari Sleman, dan 23 jiwa dari Bantul.(humas)