June 22, 2025
Nasional

Wabah virus corona;  Antisipasi pergeseran perilaku konsumsi masyarakat

  • Maret 31, 2020
  • 3 min read
Wabah virus corona;  Antisipasi pergeseran perilaku konsumsi masyarakat

Agus Sudirman; Alumni Universitas Balikpapan yang sekarang sedang menempuh study Magister Ekonomi di Universitas Mulawarman menilai, Pemerintah perlu melakukan pengawasan berkala untuk melihat perilaku konsumsi masyarakat karena pandemi corona. Yang sangat substansial adalah bisa mengantisipasi perilaku konsumsi masyarakat yang ingin melakukan pembelian barang dalam jumlah besar untuk memasoknya dirumah karena kepanikan atas ancaman wabah virus corona yang datang dari luar. Juga pembelian masker, handsanitazer yang banyak diborong masyarakat untuk mengantisipasi kenaikan harga dan kelangkaannya di waktu yang datang. Akhirnya sekarang harga masker dan handsanitazer melonjak tinggi serta pasokannya yang sudah terbatas sehingga sulit di dapat.

Dalam Studi Perilaku Konsumen, tindakan pembelian harusnya didasari oleh motif pembelian yang sadar, rasional dan penuh perhitungan ekonomis. Pembelian bahan makanan, obat-obatan dalam jumlah yang berlebihan di waktu yang singkat adalah fenomena kepanikan yang irasional . Perilaku konsumsi awalnya menggunakan motif kesadaran rasional dan perhitungan yang ekonomis (rasional) perlahan –lahan mulai bergeser menjadi perilaku irasional, mengambil tindakan pembelian karna kepanikan dan kekhawatiran yang berlebihan . Tindakan pembelian yang berlebihan akan mengakibatkan kelangkaan dan kenaikan harga barang yang sangat signifikan . 

Khusus di Kaltim, pergeseran perilaku Konsumsi masyarakat perlu pemantauan extra dari pemerintah, mengingat Bpk Gubernur Kaltim sudah menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa ) dan sudah ada 17 pasien positif di Kalimantan timur. Rasa panik akan wabah covid-19 justru kontraproduktif  bagi masyarakat, kondisi itu menurut saya justru berpotensi menggangu kestabilan ekonomi . Kita menjaga agar tidak ada perilaku konsumsi dari masyarakat yang berlebihan. Karena hemat saya, menjaga psikologis konsumsi masyarakat agar terhindar dari kepanikan sama dengan meng-eliminier dua dampak wabah virus corona bagi perekonomian kita. “Kelangkaan dan Inflasi” .

Namun, saya meyakini masih ada peluang kaltim mampu mengendalikan situasi ini. Keyakinan ini saya dudukkan pada karakteristik perilaku konsumsi masyarakat kaltim yang dalam melakukan tindakan – tindakan pembeliannya secara sadar dan penuh perhitungan ekonomis. Di perkuat juga dengan peran Pemerintah untuk tegas melakukan pembatasan jumlah pembelian barang agar menghindari pembelian barang yang tidak tepat sasaran/ berlebihan, tegas dalam menindak oknum – oknum yang berbuat curang semisal melakukan praktek praktek penimbunan. Pemberitaan HOAX mengenai perkembangan virus corona juga memicu timbulnya kepanikan di masyarakat, tentu diperlukan ketegasan sikap untuk menindak penyebar berita hoax . Ada beberapa langkah yang bisa kita gunakan untuk menghindari kepanikan yang berlebihan, diantaranya tetap tenang; jangan langsung panik dengan pemberitaan media. Cari informasi akurat mengenai pemberitaan dan konsumsi berita yang berimbang, cek-cek berita pasien yang telah membaik karena perjuangan dan semangatnya untuk sembuh ( Jangan berita penularan dan jumlah korban terus yang dipantau !!! ), serta jangan menimbun baik sengaja ataupun tidak sengaja ( Buat daftar belanja untuk memastikan  barang terbeli agar tidak berlebihan, seperlunya ! )

#LawanCorona

#YakinUsahaSampai