KaltaraRaya, Nunukan – Hujan deras yang mengguyur wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia pada Sabtu, (17/5), mengundang bencana di dataran tinggi Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara. Derasnya aliran air menyapu tiga desa, merusak lahan pertanian, dan menghancurkan sebuah rumah hingga terseret arus.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, tampak derasnya banjir meluluhlantakkan permukiman warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan mengonfirmasi peristiwa tersebut.
“Banjir di Krayan terjadi pada 17 Mei 2025, sekitar pukul 15.30 WITA. Dan laporan sementara yang kami terima, sebuah rumah hanyut terbawa banjir,” kata Kasubid Informasi BPBD Nunukan melalui pesan tertulis, Senin, (19/5).
Banjir dengan ketinggian mencapai 80 hingga 100 sentimeter ini merendam tiga desa, yakni Desa Buduk Kinangan, Desa Pa’ Rupai, dan Desa Buduk Tumuh. Data BPBD menyebutkan, enam rumah mengalami kerusakan parah, dengan satu di antaranya hanyut terseret arus. Sebanyak enam kepala keluarga yang terdiri dari 23 jiwa sempat mengungsi, namun kini telah kembali ke rumah masing-masing.
Geografis Krayan yang sulit dijangkau, ditambah lemahnya jaringan internet, memperlambat arus informasi dari lokasi bencana. “Kami kesulitan berkomunikasi dengan petugas di sana. Untuk informasi lebih detail masih menunggu laporan,” ujar Basir, perwakilan BPBD Nunukan.
BPBD Nunukan kini fokus pada upaya pembersihan fasilitas umum dan rumah-rumah warga terdampak. Pemantauan tinggi permukaan air terus dilakukan, sembari memberi imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi kenaikan air susulan.
