Manager Perkebunan Sawit di Bulungan Ditemukan Tewas Gantung Diri
TANJUNG SELOR – Seorang manager perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Bulungan berinisial Sa (40) ditemukan meninggal dunia dengan dugaan gantung diri di area perkebunan sawit Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Sabtu (21/12).
Korban diduga mengakhiri hidupnya karena frustrasi akibat penyakit yang tak kunjung sembuh dan membutuhkan biaya besar untuk pengobatan.
Kapolresta Bulungan, AKBP Rofikoh Yunianto, S.I.K., melalui PS Kasi Humas Polresta Bulungan, Ipda Magdalena Lawai, S.Sos., menjelaskan bahwa jenazah korban pertama kali ditemukan oleh seorang pemanen sawit, SO, pada pukul 09.30 WITA. Saat ditemukan, korban tergantung di pohon menggunakan tali sepanjang sekitar 75 cm.
“Kejadian ini baru diketahui setelah korban ditemukan tergantung di pohon oleh salah satu karyawan perusahaan sawit. Kami langsung melakukan olah TKP dan membawa jenazah ke rumah sakit untuk visum,” ungkap Ipda Magdalena, Rabu (25/12/2024).
Kejadian bermula pada Jumat (20/12) pukul 06.30 WITA, ketika korban meninggalkan mess menggunakan sepeda motor Honda Beat warna hitam. Ia sempat bertemu beberapa rekan kerjanya, NN, YI, dan JI, sebelum menghilang. Hingga malam hari, korban tidak kembali ke mess, sehingga para karyawan mulai mencarinya.
Pagi harinya, SO menemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa di area perkebunan. Ia segera melaporkan temuannya kepada karyawan lain, yang kemudian menghubungi pihak kepolisian.
Berdasarkan penyelidikan sementara, korban diduga mengalami tekanan berat akibat penyakit yang membutuhkan biaya besar untuk pengobatan namun tak kunjung sembuh
“Kami tetap menunggu hasil visum dan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab kematian,” jelas Ipda Magdalena.
Kepolisian telah melakukan berbagai langkah, termasuk olah TKP, pengumpulan barang bukti, pemeriksaan saksi, dan membawa jenazah ke RSUD Tanjung Selor untuk visum et repertum. Hingga saat ini, pemeriksaan lebih lanjut terus dilakukan guna memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau hal mencurigakan lainnya.
Ipda Magdalena mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental dan fisik orang di sekitar mereka.
“Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk memberikan perhatian lebih kepada mereka yang sedang menghadapi tekanan atau masalah berat,” ujarnya.
Ia juga mendorong masyarakat untuk tidak ragu mencari bantuan, baik dari keluarga, teman, maupun tenaga profesional, jika menghadapi masalah atau tekanan berat.