Kalimantan Raya, Tarakan – Ada yang berbeda di sebuah rumah makan seafood di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa sore, (6/5/2025). Di tengah aroma kepiting saus tiram yang menggoda, Wakil Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Arief Rosyid Hasan, memimpin sebuah pertemuan yang kental nuansa strategi dan militansi. Agenda utamanya adalah konsolidasi dan pemantapan langkah menuju Pemilu 2029, dengan pemilih muda sebagai fokus utama.
Arief, yang datang membawa mandat dari Ketua Dewan Pembina AMPI Bahlil Lahadalia, tak sekedar menyapa kader. Ia menggelar rapat bersama jajaran pengurus AMPI Kaltara dan menghidupkan kembali semangat organisasi sayap muda Partai Golkar itu untuk masuk lebih dalam ke ruang-ruang pemuda.
“Pemilu 2029 akan didominasi pemilih muda. Kita harus hadir di tengah mereka dengan program yang tak hanya menarik, tapi juga memberi dampak nyata,” ujar Arief, yang dikenal luas sebagai figur progresif di lingkungan muda Golkar.
Nada Arief tegas tapi ajakan yang ia bawa tak kosong. Ia mendorong pengurus AMPI di Kaltara untuk menyusun program-program konkret, bukan sekadar retorika politik yang mampu menjawab kebutuhan Gen Z dan milenial.
“Kita bukan hanya menawarkan gagasan, tapi juga solusi yang relevan bagi mereka,” kata Arief, menyiratkan pentingnya koneksi emosional sebagai jembatan kepercayaan dengan calon pemilih muda.
Respons dari barisan pengurus daerah pun mengalir. Sekretaris AMPI Kaltara, Adi Nata Kusuma, menegaskan kesiapan mereka untuk mengimplementasikan strategi yang dibawa Arief.
“Kami siap mengeksekusi program yang sudah dirancang. Ini momentum untuk mengukuhkan AMPI sebagai kekuatan politik muda di Kaltara,” ucap Adi, mantap.
Sementara itu, Lufti Fahmi, Wakil Kepala Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan AMPI Kaltara, menyebut mereka tak ingin hadir dengan acara seremonial belaka. “Kami akan hadir dengan kegiatan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama anak muda,” ujarnya.
Di tengah kompetisi yang makin sengit antar sayap pemuda partai politik, AMPI Kaltara tak ingin sekadar menjadi pelengkap. Pertemuan di Tarakan menjadi titik tolak penyusunan peta jalan politik, yang berakar kuat pada basis pemuda dan visi Golkar ke depan.
Langkah mereka baru saja dimulai. Tapi dari cara Arief memandu diskusi hingga antusiasme kader yang menyambutnya, tampak jelas bahwa AMPI Kaltara tengah memanaskan mesin menuju 2029, dan mereka tak ingin hanya jadi penonton.
Sumber : www.tarakantv.co.id
