TARAKAN – Masyarakat Kelurahan Karang Harapan mengeluhkan persoalan banjir yang sering terjadi di sekitaran Mako Yonif 613/RJA hingga Embung Rawasari. Merespon hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Tarakan, Simon Patino, bersama komisi gabungan dan pihak-pihak terkait lainnya pun melakukan kunjungan lapangan.
Usai melakukan kunlap, DPRD Tarakan memberikan waktu bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) selama satu minggu untuk menormalisasikan kembali kanal. Ia menilai bahwa ini merupakan salah satu solusi jangka pendek yang layak dicoba.
“Saya minta seminggu ini selesai. Ada 20 orang mereka mau turunkan. Entah secara manual atau mau pakai alat berat, silahkan cari solusinya,” ujar Simon Patino.
Selain mengingatkan tanggungjawab DPUTR, ia juga meminta pihak-pihak lain yang masih bersinggungan untuk ikut terlibat. Seperti, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V Tanjung Selor yang ia minta untuk membuka pintu air setiap hujan deras turun.
Selama ini, masyarakat sekitar Embung Rawasari sudah melakukan kerja bakti dengan membersihkan kanal atau menyingkirkan kayu-kayu yang menghalangi aliran air.
“Masing-masing ada tanggung jawabnya. PUPR nanti membuka pintu air tiap ada hujan. Warga membersihkan sampah yang menghalangi aliran sungai. Kemudian, PU kota mengatur sedimen pasir yang ada di luar jalan agar tidak mengganggu aliran air,” terangnya.
Simon menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal persoalan ini dengan melakukan evaluasi terhadap pihak-pihak terkait. Upaya ini diharap dapat menjadi solusi jangka pendek guna mengatasi persoalan banjir di 613.
