April 14, 2025
Kaltara Nunukan

Pelayaran Kapal Feri Perintis di Nunukan Dihentikan Sementara

  • Februari 5, 2025
  • 2 min read
Pelayaran Kapal Feri Perintis di Nunukan Dihentikan Sementara

NUNUKAN – Kapal yang melayani rute Tarakan – Nunukan, rute Nunukan – Seimanggaris – dan rute Nunukan – Sebatik berhenti beroperasi, mulai 2 Februari 2025.

Pemberitahuan tersebut, tertulis dalam surat yang dikirim PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Tarakan, Kalimantan Utara, tertanggal 2 Februari 2025.

“Saya mendapatkan info ada penghentian operasi penyeberangan feri dari Kepala UPT Sei Jepun. Sampai kapan operasi ferri dihentikan, kita juga belum tahu,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Nunukan, Muhammad Amin, dihubungi, Selasa (4/2/2025).

Dalam surat pemberitahuan ASDP yang diterima Dishub Nunukan tertulis, lintasan terakhir Nunukan – Sebatik (PP), akan beroperasi sampai Rabu (5/2/2025).

Untuk diketahui, pelayaran feri Nunukan – Sebatik sudah ditetapkan sebagai pelayaran komersil.

Berbeda dengan pelayaran rute Nunukan – Seimanggaris atau Nunukan – Tarakan, yang masih pelayaran perintis.

Baik pelayaran perintis maupun pelayaran komersil, kapal feri yang melayani masih kapal yang sama, yaitu KM Manta.

“Dan status komersil tersebut menjadi dasar Pemda Nunukan akan bermohon kepada ASDP untuk memberi perlakukan berbeda dengan pelayaran perintis,” kata Amin.

Amin menambahkan, penyeberangan Nunukan – Sebatik, masuk komersial karena kapasitas penumpang rutin ke Sebatik, sudah melebihi target diatas 60 persen.

“Kalau dari info yang saya dapat, penghentian operasi ferri bukan dokking ya. Tapi karena depo BBM atau bunkernya itu di Tarakan. Jadi kapal harus kembali ke Tarakan kalau isi BBM,” jelas Amin.

Selain itu, terhentinya pelayaran feri, tentu akan menghambat aktivitas ekonomi masyarakat.

Supir truk dan angkutan lain dengan muatan Bapokting yang memiliki perjanjian jual beli dengan pedagang di Pulau Sebatik, Seimanggaris dan lainnya, akan terhambat.

Begitu juga dengan usaha usaha lain yang dilakukan masyarakat di wilayah perbatasan RI – Malaysia ini.

“Kita maunya ada satu kapal yang stanby di Nunukan untuk pelayaran Nunukan – Sebatik. Tapi nanti kita komunikasikan dulu masalah ini dalam waktu dekat,” kata Amin.