Kalimantan Raya, Nunukan – Wilayah Krayan Tengah di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, kini benar-benar terputus dari dunia luar setelah dilanda bencana tanah longsor dan banjir secara berturut-turut. Akses darat menuju seluruh penjuru wilayah tetangga lumpuh total, menyisakan ribuan warga dalam kondisi terkurung tanpa pasokan logistik.
Jalur utama yang menghubungkan Krayan Tengah dengan Krayan Selatan dilaporkan putus total akibat longsoran tanah. Sementara jalan ke Krayan Timur tak lagi bisa dilalui kendaraan. Satu-satunya rute alternatif menuju Kabupaten Malinau kini tertimbun lumpur dan batu besar, dan hingga kini belum tersentuh alat berat.
“Kondisinya benar-benar darurat. Tidak ada akses logistik masuk, dan warga hanya bisa bertahan dengan sisa bahan makanan yang ada,” ujar salah satu warga Krayan Tengah.
Tak hanya mengisolasi warga, bencana ini juga mengancam stabilitas pasokan kebutuhan pokok. Bantuan dari pemerintah belum bisa menjangkau wilayah terdampak karena medan yang ekstrem dan cuaca yang masih belum bersahabat.
Hingga kini, belum ada kejelasan kapan jalur-jalur tersebut bisa dibuka kembali. Sementara itu, masyarakat hanya bisa berharap ada langkah cepat dari pihak terkait untuk menyalurkan bantuan lewat jalur udara atau metode darurat lainnya.
“Warga Krayan Tengah saat ini benar-benar terkurung. Tidak bisa keluar, dan tidak ada yang bisa masuk. Ini bukan lagi soal keterlambatan bantuan, tapi soal nyawa yang harus segera diselamatkan,” tambah warga itu dengan nada khawatir.
Krayan Tengah dikenal sebagai salah satu wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia yang memiliki medan berat dan keterbatasan infrastruktur. Bencana ini kembali menegaskan kerentanan kawasan pedalaman terhadap akses darurat dan layanan logistik saat krisis.
