Tahun Ini Balai POM Kaltara Dibangun
TANJUNG SELOR Dalam rangka meningkatkan pengawasan dan penyesuaian terhadap masyarakat terhadap obat dan makanan yang merugikan kesehatan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kalimantan Timur (Kaltim) di Samarinda berencana akan membentuk Balai POM di Kalimantan Utara (Kaltara).
Rencana tersebut disampaikan Kepala BBPOM Samarinda Fanani Mahmud saat bertandang ke ruang kerja Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie dengan didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman, Senin (22/1). “Kami Berharap ‘masyarakat di Kaltara Benar-Benar terlindungi Dari Obat dan Makanan Yang beresiko Terhadap kesehatan. Jadi, Balai POM Harus Hadir disini, kata Fanani.
Fanani menyatakan, Pembangunan gedung Balai POM Kaltara akan using Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). SEMENTARA , pemerintah daerah menyediakan lahannya Kebutuhan lahan untuk Balai POM Kaltara minimal 2.000 meter persegi Ini sudah termasuk bangunan laboratorium .. Kalau untuk awal, kebutuhan standar untuk balai rata-rata 2.000 meter persegi. Bisa saja mau beli lagi sampai 3.000 sampai 4.000 meter persegi,
Seperti halnya Balai POM Kaltara kata dia, akan ditempatkan Kota Tarakan. Sementara ini, rencana penerbangan di Tarakan, tapi kita masih akan menunggu perkembangan selanjutnya, urainya.
Terkait dengan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM), Fanani membutuhkan sekitar 25 sampai 30 orang pegawai. Namun diakuinya, can using pesonel Yang ADA sebelumnya Saat ini untuk review ditugaskan di Kaltara.
Untuk Kebutuhan p egawai, perekrutannya nanti sedang mengikuti mekanisme nasional melalui Badan POM Pusat dan BKN (Badan Kepegawaian Negara). Kalau pun ada petugas daerah yang mau pindah ke Balai POM nanti, akan terbuka sesuai dengan spesifikasinya. Misalnya ada teman-teman dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, seperti Dinas Kesehatan yang mau bergabung, silakan, jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie bersertifikat baik dan memberikan dukungan penuh pembangunan Balai POM Kaltara. Menurutnya, rencana ini merupakan langkah strategis dalam peningkatan efektif pengawasan obat dan makanan di Kaltara.
Sampai saat ini, laporannya di Kaltara masih terkendali terkait dengan peredaran obat dan makanan. Balai Besar POM terus berkoordinasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan, sampai saat ini berjalan dengan baik. Tapi, juga masih banyak masyarakat yang kurang memahami dan mengetahui produk obat dan makanan yang aman dikonsumsi, kata Gubernur.
Disamping itu, Gubernur mengharapkan, lihat Balai POM Kaltara nanti dapat meningkatkan keamanan pangan yang dapat dikonsumsi masyarakat sehingga bisa mendorong kesejahteraan masyarakat. Tentunya, upaya pengawasan dan pengawalan terhadap produk ilegal maupun barang kadaluwarsa dapat terawasi secara baik. Khususnya untuk pengawasan barang kedaluwarsa maupun praktik kesehatan secara ilegal, tuntasnya. (Humas)