Kalimantan Raya, Tarakan – Setelah sekian lama dinanti, Grand Tarakan Mall (GTM) akhirnya kembali buka pintu untuk masyarakat Tarakan! Dengan semangat baru dan wajah yang segar, pusat perbelanjaan yang dulu sempat jadi ikon Kota Tarakan ini resmi menggelar soft opening di bawah manajemen baru, Minggu, (6/4).
Acara pembukaan berlangsung meriah, dihadiri langsung oleh Wali Kota Tarakan, anggota DPRD, Forkopimda, serta para tokoh masyarakat. Tak hanya menjadi ajang perkenalan, momen ini juga menjadi titik awal kembalinya denyut ekonomi Tarakan yang sempat lesu.
“Alhamdulillah, hari ini kami tidak hanya melaksanakan halal bi halal, tapi juga memperkenalkan manajemen baru Tarakan Mall,” ujar Desi Susbianti, perwakilan dari PT. Rizky Sarana Berkah, pengelola baru mall tersebut.
“Kami ingin menyambung silaturahmi sekaligus menunjukkan komitmen untuk membangun Tarakan bersama,” lanjutnya.
Dengan visi menjadikan Tarakan Mall sebagai pusat ekonomi dan rekreasi yang ramah bagi semua kalangan, Desi mengumumkan sederet tenant nasional ternama yang akan hadir: J.CO, Guardian, Fun World, Digi Map, Mako, Optik Melawai, Marugame Udon, Fore Coffee, hingga Swiss Swatch, semuanya siap menyapa warga Tarakan dalam waktu dekat.
Tapi bukan cuma itu. UMKM lokal juga dapat panggung besar.
“Kami dedikasikan satu lantai penuh secara gratis untuk pelaku usaha lokal Tarakan. Ini bukti bahwa kami ingin tumbuh bersama, tidak hanya menghadirkan brand besar,” tambah Desi.
Tak berhenti di situ, rencana pengembangan food court modern juga sedang disiapkan, menghadirkan ragam kuliner dari berbagai penjuru—dari makanan lokal hingga hidangan kekinian yang bikin nongkrong makin seru.
Saat ini, sekitar 60–70% unit di Tarakan Mall sudah terisi, dan grand opening direncanakan pada Juli 2025.
Soft opening ini bukan sekadar seremoni. Ia adalah tanda kebangkitan. Sebuah pesan: Tarakan siap maju, dan Tarakan Mall akan jadi penggeraknya.
Warga pun menyambut hangat hadirnya kembali mall ini. Tak hanya sebagai tempat belanja, tapi juga ruang kumpul, rekreasi keluarga, dan tentu saja juga sebagai wadah peluang ekonomi tumbuh dan hidup kembali.
