November 26, 2024
Kaltara Nasional

Debat Publik Kedua, Begini Jawaban Tiga Paslon Terhadap Pertanyaan Warga Kaltara

  • November 15, 2020
  • 4 min read
Debat Publik Kedua, Begini Jawaban Tiga Paslon Terhadap Pertanyaan Warga Kaltara

Debat Publik Kedua, Tiga Paslon Menjawab Pertanyaan Warga Kaltara

JAKARTA – Debat publik kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara tahun 2020 mengusung tema strategi penanganan pandemic Covid-19, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial budaya, keagamaan, perlindungan ibu dan anak dan penanganan bencana. Dalam kegiatan debat dimoderatori langsung Prof.Dr.Adri Patton, M.Si dan Eva Wondo.
Kegiatan debat publik kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara tahun 2020 digelar di Jakarta dan ditonton langsung secara live streaming, pukul 20.00 Wita, Sabtu (14/11) malam.
Di segmen pertama, tiga paslon menjawab pertanyaan yang diajukan dari masyarakat Provinsi Kaltara yang akan menentukan hak pilihnya pada 9 Desember 2020 mendatang. Tiga pertanyaan diajukan moderator kepada ketiga paslon. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan strategi penanganan Covid-19 dan penanganan bencana. Dikatakan moderator Eva Wondo saat membacakan pertanyaan untuk Paslon Nomor Urut 3. Pandemi Covid-19 belum berakhir dan belum diketahui kapan berakhir. Faktanya kasus terkonfirmasi positif semakin bertambah di Kaltara. Pertanyaannya apa sajakah langkah startegis yang akan dilakukan paslon nomor urut 3 dalam rangka menghadapi ketidakpastian pandemi Covid-19. Zainal-Yansen diberikan kesempatan satu menit tiga puluh detik untuk menjawab oleh moderator debat. Dikatakan Zainal, langkah strategis yang akan diambil yakni menyiapkan sarana dan prasarana penanganan Covid-19, kemudian menyiapkan serta memperbanyak jumlah tes kepada masyarakat. “ Kita harus lebih memperbanyak tes kepada masyarakat. Karena rendahnya angka Covid karena minimnya pemeriksaanterhadap warga. Bukan berarti Kaltara itu sedikit di Indonesia melainkan pemeriksaan kepada masyarakat sangat sedikit,” urai Zainal.
Selanjutnya, Zainal mengatakan akan menyediakan layanan vaksin Covid-19 yang bermutu. Dengan berbagai macam jenis dan mutunya melihat pasaran. Kemudian melakukan diagnosa bukan hanya di rumah sakit besar tetapi diupayakan pula di rumah sait umum daerah kabupaten harus disediakan. Selanujutnya ditambahkan Yansen, Calon Wakil Gubernur Kaltara dari Paslon Nomor Urut 3, masyarakat dalam hal ini dmbau untuk menaati protokol kesehatan. Dan melibatkan masyarakat secara langsung di lingkungan RT dan di desa untuk mengetatkan pengawasan Covid-19.
Pertanyaan selanjutnya diberikan kepada Paslon Nomor Urut 1. Pasangan H. Udin Hianggio dan H. Undunsyah menjawab pertanyaan yang diajukan moderator masih terkait starategis penanganan Covid-19 dan penanganan bencana. Pertanyaan yang disampaikan moderator Prof. Adri Patton yakni terkait status kualitas lingkungan hidup diukur berdasarkan indeks kualitas air (IKA), udara dan hutan. Data menunjukkan IKA, udara dan hutan dinyatakan berstatus unggul. Akan tetapi, IKA statusnya waspada dan terus menurun sehiangga menyebabkan akan terjadinya bencana krisis air. “Pertanyaannya, jika bapak terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Kaltara, bagaimana langkah mitigasi yang akan bapak lakukan,” urai Prof. Adri Patton.
Pertanyaan tersebut dijawab H. Udin Hianggio. Ia menjawab, penanganan terhadap bencana non alam pandemi Covid-19 harus dilakukan secara sistimatis, konsisten, tegas koordinatif dan disertai kebijakan komperehnsif dan holistik. Dari mulai pecegahan, penindakan sampai tahap pemulihan. Adapun tahapan yang harus dilakukan memastikan agar penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir maka diperlukan kebijakan dan langkah strategis. “Pertama memberi bantuan hibah berupa masker, disinfektan, vitamin, APD, APK dan sanitasi PCR untuk kabuapten/kota dan rumah sakit yang ada di Kaltara,” urainya.Kemudian lanjut H. Udin Hianggio, yakni alokasi pengadaan alkes sesuai kebutuhan, menyiapkan faskes karantina, kendaraan operasional dan lain-lainnya. Ketiga merumuskan kebijakan dan regulasi yang mengatur tentang percepataan penanganan Covid-19 melalui Tim Satgas.
Pertanyaan selanjutnya diajukan moderator ditujukan kepada Paslon Nomor Urut 2. Pertanyaan dibacakan langsung moderator Eva Wondo yakni masih terkait strategi penanganan Covid-19 dan penanganan bencana. Transportasi laut merupakan moda transportasi yang menghubungkan kabupaten kota di Kaltara. Aspek keselamatan penumpang belum mendapatkan perhatian maksimal dari pengelola transportasi. Sehingga kecelakaan laut, sungai menyebabkan korban jiwa. “Pertanyaannya apa langkah strategis bapak menekan angka kecelakaan tersebut,” urai Eva Wondo.
Dalam hal ini Paslon Nomor Urut 2 dijawab langsung Irianto Lambrie. Ia membeberkan akan melakukan langkah-langkah yang sudah dilaksanakan dan akan terus dilanjutkan. Pertama, lanjut Irianto Lambrie, akan memperbaiki dan meningkatkan kulaitas pelayanan di bidang perhubungan sungai laut dan air. “Kami juga akan meminta kepada pelaku usaha, untuk meningkatkan kualitas sarana trasnportasi, yang selama ini speedboat sudah ditingkatkan, penjadwalan pemberangkatan juga sudah diatur,” ungkap Irianto Lambrie. Ia melanjutkan, pihaknya juga sudah memperbaiki dan meningkatkan Pelabuhan Tengkayu 1 dan menurut para pengamat itu adalah pelabuhan terbaik di Pulau Kalimantan saat ini. “Kita bangun dengan dana APBD, tiga tahun berutur-turut,dan alahamdulillah telah dimanfaatkan. Tujuannya untuk menjamin keselamatan penumpang, dan sekaligus memudahakn kenyamaan pemakai jasa angkutan laut dan air,” ungkap Irianto Lambrie.
Di sesi ini H. Irwan Sabri, pasangan Irianto lambrie juga mengatakan dalam hal langkah startegis akan meningkatkan sarana dan prasarana pelabuhan. “Alhamdulillah saat ini moda transportasi laut kita di Kaltara khususnya Nunukan dan Tarakan berjalan dengan baik,” jelasnya. (***)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *