TANJUNG SELOR – Sebagai bandar udara (Bandara) yang berkedudukan di ibukota provinsi, Bandara Tanjung Harapan terus melengkapi sarana dan fasilitas di dalamnya. Salah satunya, mengusulkan Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU), untuk memaksimalkan pelayanan maskapai penerbangan terhadap penumpang.
Kepala Bidang Perhubungan Udara dan Kereta Api Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara Andi Nasuha mengatakan, Dishub telah mengusulkan kepada PT Pertamina (Persero) untuk dibangun DPPU di Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor. “Dengan adanya DPPU pelayanan penerbangan dapat berjalan maksimal. Pesawat tidak perlu lagi mengurangi beban penumpang karena harus memenuhi kebutuhan bahan bakar cadangan,” kata Andi, Rabu (21/3).
Terlebih untuk pesawat perintis, misalnya rute dari Tanjung Selor-Long Bawan, pesawat harus ke Tarakan dulu untuk mengisi bahan bakar hingga full, lalu ke Tanjung Selor. Setelah itu dari Tanjung Selor-Long Bawan, bahan bakar seharusnya sudah penuh. Jadi, semestinya bisa memuat 2 sampai 3 orang terpaksa dikurangi karena adanya bahan bakar cadangan.
“Otomatis pengisiannya dilakukan 2 kali, semestinya tidak perlu tinggal di Tarakan. Jika ada DPPU di sini pesawat maka bisa untuk mengisi bahan bakar disini. Ini juga merupakan salah satu kendala maskapai lain seperti Wing Air dengan tidak adanya pengisian bahan bakar disini, yang menyebabkan mereka tidak bisa untuk berlama-lama,” ujar Andi.
Untuk di Kaltara, depo pelayanan pengisian bahan bakar pesawat hanya ada di Tarakan. PT Pertamina pun, kata Andi Nasuha sudah memberikan sinyal positif terhadap usulan itu. Menurutnya, sudah selayaknya Tanjung Selor memiliki DPPU secara mandiri. Hal ini juga meningkatkan minat maskapai untuk menambah rute penerbangan di ibukota. “Otomatis pesawat bisa menginap, jika Tanjung Harapan memiliki DPPU sendiri,” jelasnya.
Apalagi status Tanjung Selor sebagai ibukota, Andi optimistis usulan DPPU itu akan segera terealisasi. Perihal kapan waktunya, lanjutnya domainnya ada pada Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Biro Perekonomian Kaltara untuk memfasilitasinya lebih lanjut. “Tentu dalam hal lebih lanjutnya semua instansi perlu bersinergi, baik dari kami (Dishub), Dinas ESDM maupun Biro Ekonomi,” jelasnya.
Sejumlah dampak positif, akan diraih Kaltara jika DPPU dapat terealisasikan di Kaltara. Misalnya, terbukanya lapangan pekerjaan. Secara tidak langsung pertumbuhan ekonomi pun meningkat signifikan. “Pertumbuhan ekonomi dapat meningkat pesat karena akan terbukanya lapangan kerja baru dalam unit pengelolaan DPPU,” katanya.
Saat ini, Pertamina telah mengelola sebanyak 62 DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia dengan produk utama berupa Avtur dan Avgas. Pertamina memproyeksikan pertumbuhan permintaan Avtur di Indonesia berada di kisaran 2,5 hingga 6 persen per tahun dalam beberapa tahun mendatang, di mana dalam dua tahun terakhir konsumsi Avtur telah berada di kisaran 4 juta kiloliter per tahun.
Andi berharap, jika DPPU jadi dibangun, ia optimistis tidak ada lagi kendala dalam memaksimalkan penerbangan ke Tanjung Selor. Bahkan maskapai tidak perlu ragu lagi untuk menambah rute penerbangan.(humas)
Dishub Usul Pembangunan DPPU Bandara Tanjung Harapan
0
Share.