HMI Komisariat Malinau Minta Penanganan Serius Soal Limbah

Tarakan- Kraya.id. Terkait soal kelalaian penanganan limbah tambang batubara akibat jebolnya tanggul penampungan air hasil limbah disalah satu perusahaan di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.

HMI Komisariat Malinau melalui Ketua Komisariat, Muhammad Iqbal Chadiri angkat bicara terkait dampak yang ditimbulkan atas kejadian yang mencemari lingkungan tersebut, Kamis (11/2/2021).

Limbah yang masuk ke perairan sungai disekitar area terdampak, kini telah merambah hingga ke hilir sungai Malinau.

Dampak buruk yang ditimbulkan dari tercemarnya sungai kini mengakibatkan beberapa persoalan.

Pertama, rusaknya ekosistem sungai. Kedua, hilangnya mata pencaharian nelayan karena banyak biota laut yang mati dan tidak dapat dikonsumsi. Dan Ketiga, terhentinya pendistribusian air bersih kepada masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

Melihat hal itu, HmI Komisariat Malinau menyatakan sikap, perlu adanya penanganan yang serius terhadap aktivitas tambang dalam menangani limbah. Koordinasi antara pihak yang terlibat dalam penanganan dan pengawasan harus lebih intens dilakukan.

Beberapa waktu lalu, kondisi demikian juga sudah pernah terjadi. Minimnya pengawasan menjadi salah satu faktor terulangnya kejadian serupa.

Mari bersama menjaga alam secara berkelanjutan, hingga generasi yang akan datang. (*/adv).

Editor: van