TANJUNG SELOR – Selain memberikan dampak positif pada perkembangan pembangunan, terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) juga berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk di provinsi ke-34 di Indonesia ini.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kaltara, sejak 2013 hingga 2017, jumlah penduduk Provinsi Kaltara meningkat dengan rata-rata 4,66 persen.
Dari jumlah penduduk sebanyak 577.275 jiwa pada 2013, meningkat menjadi 584.505 jiwa pada 2014. Kemudian, di tahun 2015 meningkat menjadi 594.107 jiwa. Pertumbuhan penduduk meningkat lagi pada 2016 menjadi 621.769 dan di 2017 kembali meningkat menjadi 729.128. “Daerah dengan kepadatan penduduk yang besar di Kaltara, adalah Kota Tarakan. Sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Tana Tidung (KTT),” jelas Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie.
Sementara itu, perkembangan penduduk juga diikuti dengan trend positif pertumbuhan ekonomi di Kaltara yang turut meningkat. Di mana pada 2017 mencapai 6,59 persen. Ada peningkatan dibandingkan dengan capaian pada 2016 yakni sebesar 3,75 persen. “Pertumbuhan tersebut dari sisi produksi, yang dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 12,99 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran komponen Net Ekspor Antar Daerah tumbuh sebesar 22,60 persen,” papar Irianto.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kaltara itu, lanjutnya, memberikan dampak positif bagi pengurangan jumlah penduduk miskin sebesar 0,26 persen atau 910 orang. Di mana jumlah penduduk miskin pada 2016 sebanyak 49.470 jiwa atau 7,22 persen. Kemudian pada 2017 turun menjadi 48.560 jiwa atau 6,96 persen.
Demikian juga dengan inflasi mengalami penurunan dari 2016 sebesar 4,39 persen menjadi 3,61 persen pada 2017 dan merupakan inflasi paling rendah dari provinsi- provinsi di Pulau Kalimantan.
Hal itu diperkuat berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim-Kaltara pada triwulan IV atau akhir 2017, secara year on year (y-on-y), perekonomian Provinsi Kaltara pada triwulan IV 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 7,04 persen. “Angka pertumbuhan ini, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara nasional. Di mana, pada triwulan IV 2017, bila dibandingkan triwulan IV 2016 (y-on-y) ekonomi Indonesia tumbuh 5,19 persen,” ujarnya.
Masih sesuai data di BPS Kaltim-Kaltara, kata Gubernur, pertumbuhan ekonomi di Kaltara terjadi pada seluruh lapangan usaha. Jika diamati menurut lapangan usaha, penyediaan akomodasi dan makan minum merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV 2017 secara y-on-y sebesar 16,95 persen. Diikuti oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 11,03 persen, dan lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 10,19 persen.
Jika diamati sumber pertumbuhan ekonomi Kaltara pada triwulan IV 2017 secara y-on-y, ternyata sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan andil sebesar 1,55 persen, disusul lapangan usaha konstruksi dengan andil sebesar 1,01 persen, dan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan andil sebesar 0,96 persen.
Terkait analisa faktor pembentuk pertumbuhan di 2017 sendiri, kata Irianto, terdiri dari penguatan ekonomi global yang berimplikasi terhadap meningkatnya intensitas perdagangan dunia. Di sektor daerah, keadaan tersebut digambarkan melalui peningkatan beberapa output produk industri di Kaltara. Sebagai provinsi yang memiliki cadangan energi batu bara, perbaikan harga dunia komoditas tersebut, terbukti menjadi salah satu motor penggerak utama di atas sumbangsih pertanian dan kehutanan.
Kemudian di sisi lain, juga ditampikan faktor tahunan dalam bentuk momen libur hari raya dan sekolah yang membantu menggerakkan kinerja transportasi dan komunikasi.(humas)
DATA PERKEMBANGAN PENDUDUK DI KALTARA
2013 : 577.275 jiwa
2014 : 584.505 jiwa
2015 : 594.107 jiwa
2016 : 621.769 jiwa
2017 : 729.128 jiwa
ANGKA KEMISKINAN
2013 : 9,5 persen (54.960 jiwa)
2014 : 9,8 persen (57.360 jiwa)
2015 : 6,24 persen
2016 : 7,22 persen (49.470 jiwa)
2017 : 6,96 persen (48.560 jiwa)
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
2013 : 8,59 persen
2014 : 5,79 persen
2015 : 5,68 persen
2016 : 5,23 persen
2017 : 5,54 persen
GINI RATIO
2013 : 0,33 persen
2014 : 0,33 persen
2015 : 0,314 persen
2016 : 0,305 persen
2017 : 0,313 persen
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
2013 : 67,99 persen
2014 : 68,64 persen
2015 : 68,76 persen
2016 : 69,2 persen
PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI KALTARA
2016 : Tumbuh sebesar 4,27 persen
2017 : Tumbuh sebesar 6,59 persen
Sumber data : Biro Pembangunan Setprov Kaltara, 2018 & diolah dari BPS Kaltim-Kaltara