November 26, 2024
Advetorial

Wagub: Batik Mampu Ciptakan Dinamika Bermasyarakat

  • Oktober 3, 2021
  • 2 min read
Wagub: Batik Mampu Ciptakan Dinamika Bermasyarakat

TANJUNG SELOR – Hari Batik Nasional diperingati oleh masyarakat Indonesia tanggal 2 Oktober tiap tahunnya.

Bahkan di tanggal itu ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO.

Berkaitan dengan Hari Bakti Nasional 2021, Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. Yansen TP, M.Si, menegaskan batik berpotensi besar di bidang ekonomi. Tak hanya itu, batik juga mencerminkan budaya bangsa.

“Batik adalah salah satu produk yang cukup tinggi pemanfaatan dan daya gunanya oleh masyarakat bangsa Indonesia, bahkan di dunia. Sehingga dengan demikian tentunya penggunaan batik ini perlu kita lakukan dengan baik agar potensi besar ini bermanfaat untuk masyarakat bangsa,” ujar Wagub Kaltara Yansen TP, Sabtu (2/10/2021).

Ia memastikan batik untuk kepentingan masyarakat. Karena, para perajin batik baik skala kecil maupun besar bisa mendapatkan kemanfaatan besar.

“Industri batik tidak hanya menggerakkan roda ekonomi masyarakat kecil, tapi bisa menggerakkan ekonomi secara nasional. Karena batik sudah menjadi produk nasional bahkan dunia,” kata mantan Bupati Malinau dua periode ini.

Masih dikatakan Wagub, batik juga mencerminkan budaya bangsa, karena di dalam ukiran dan motif batik. Khususnya batik Kaltara menggambarkan tentang kearifan lokal atau budaya masyarakat setempat.

Sehingga dengan demikian, menurutnya, mengembangkan industri batik sama juga dengan melestarikan budaya bangsa.

Karena itu dia berharap batik tidak dilihat dari satu sisi saja, tapi multi dimensi dari aspek ekonomi maupun aspek budaya.

Sehingga, secara keseluruhan batik memperlihatkan identitas bangsa. Dengan bangsa Indonesia memiliki batik dan orang menggunakan batik, maka orang pasti kenal Indonesia karena batik merupakan produk asli Indonesia.

“Jadi mari kita menggelorakan semangat penggunaan batik ini bukan karena adanya aturan-aturan, tetapi memang kesadaran kita untuk sama-sama berkontribusi menghidupkan dunia ekonomi masyarakat, khususnya daerah Kaltara,” serunya.

Sebagai suatu pembuktian darinya, ia yakin dan percaya bahwa batik mampu menciptakan dinamisasi atau dinamika bermasyarakat.

Sebab dengan memiliki produk-produk yang membanggakan maka muncul gairah dan semangat dalam masyarakat membangun daerah, bangsa dan negaranya.

“Jadi, ini saya kira dampak -dampak positif daripada batik. Jadi terus giat dan bersemangat mengembangkan batik dan mari kita bergembira dengan senang hati menggunakan batik dalam kehidupan keseharian kita,” seru Wagub yang punya akronim nama YTP ini.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Kaltara dalam hal ini Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal A. Paliwang, SH, M.Hum telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 21 tahun 2021 tentang Pedoman Penggunaan Batik Khas Daerah Provinsi Kaltara.

Ini salah satu cara Pemprov Kaltara terus menggairahkan pengembangan batik khas Kaltara. (adpim)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *