Gubernur Pastikan Penanganan Covid-19 Makin Diseriusi
– Pantau Stok APD dan Renovasi Ruang Lab PCR RSUD Tarakan
TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie berharap grafik penularan Covid-19 di provinsi termuda di Indonesia ini, dapat segera melandai dalam beberapa pekan ini. Optimisme itu ditopang oleh beberapa hal. Salah satunya, keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk mempercepatan penanganan penyebarannya, lewat sejumlah program kegiatan yang ditopang oleh kebijakan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran daerah.
Bentuk keseriusan itu, salah satunya dengan kesigapan Gubernur dan jajarannya memantau dan mengevaluasi segala hal yang terkait percepatan penanganan Covid-19. Salah satunya, mengenai stok alat pelindung diri (APD). “Saya sempat meninjau tempat penyimpanan bantuan APD dari Pemerintah Pusat di Makodim 0907/TRK. Jumlahnya ada sekitar 50 kotak, tiap kotak berisi 50 APD. Kondisi barang tersebut, aman dan tertata dengan baik. Sesuai hasil laporan Satgas Penanganan Covid-19, nantinya seluruh bantuan APD dari Pemerintah Pusat akan disimpan di lokasi tersebut,” kata Irianto saat melakukan kunjungan kerja ke Tarakan, Rabu (13/5).
Di kesempatan itu, Gubernur juga mendapat kesempatan mencoba alat penyemprot disinfektan hasil olahan tangan kreatif jajaran Kodim 0907/TRK. Alat itu berupa penyemprot bertenaga mesin pompa, yang dapat dibawa kemana-mana menggunakan sepeda motor.
Tak jauh dari lokasi Makodim 0907/TRK, Gubernur juga meninjau kesiapan ruangan untuk laboratorium PCR RSUD Tarakan. “Saat ini, tengah dilakukan renovasi ruangan agar layak menjadi lab uji spesimen swab orang maupun pasien yang diduga terpapar Covid-19. Ditargetkan, dalam bulan ini, Lab PCR RSUD Tarakan sudah dapat melakukan uji swab,” urai Gubernur.
Instrumen PCR-nya sendiri, sebelumnya dipesan dari Jerman dan telah tiba di Tanah Air. “Insya Allah akan tiba di Kaltara pada pekan ini,” ungkap Irianto.
Pengadaan alat PCR oleh Pemprov Kaltara itu, senilai Rp 1,8 miliar. Adapun total anggaran yang terpakai untuk mengadakan fasilitas uji spesimen secara mandiri ini mencapai Rp 5,2 miliar, sudah termasuk penyediaan laboratorium. “Saya juga melakukan pelepasan atau pemulangan 3 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh setelah dirawat beberapa pekan di ruang isolasi Covid-19 RSUD Tarakan. Kepada mereka, juga diberikan parsel sembako,” tutur Gubernur.
“Pesan saya, meski telah sembuh, tetap patuhi anjuran pemerintah mengenai social dan physical distancing. Jaga kesehatan, lakukan isolasi mandiri sesuai waktu yang dianjurkan, dan teruslah berdoa memohon kesehatan kepada Allah SWT,” timpal Irianto menutup.(humas)