November 26, 2024
Kaltara Nasional

KRI Bima Suci, Generasi Kedua KRI Dewaruci

  • November 24, 2020
  • 3 min read
KRI Bima Suci, Generasi Kedua KRI Dewaruci

TARAKAN – Tepat sekitar pukul 08.45 Wita, KRI Bima Suci yang membawa 85 taruna dan taruni TNI Angkatan Laut tiba dan bersadar di Pelabuhan Mako Lantamal XIII Kota Tarakan, Minggu (22/11).
Kedatangan 10 taruni dan 75 taruna TNI Angkatan Laut ini dalam rangka melaksanakan pelatihan
Dikatakan Panglima Koarmada II, Laksamana Muda (Laksda) TNI IN.G Sudihartawan, S.Pi, M.M, KRI Bima Suci merupakan kapal latih generasi kedua yang dimiliki TNI Al. KRI Bima Suci menggantikan KRI Dewaruci yang kondisinya sudah dianggap berumur. KRI Bima Suci didatangkan langsung dari Spanyol sejak 2017. Dan mulai 2018 sudah membawa dan melatih puluhan taruna dan taruni TNI AL melaksanakan pelayaran astronomi berlayar ke seluruh wilayah di Indonesia. “85 taruna dan taruni ini sudah berlayar dari Surabaya sejak September 2020 lalu. Dan dilanjutkan ke Sorong dan kembali ke Surabaya awal Januari setelah tahun 2020,” jelas Panglima Koarmada II.
Ia melanjutkan, diestimasikan sekitar 1 tahun taruna dan taruni berlayar di atas laut. Etape yang sudah ditempuh saat ini adalah etape keenam,dari 10 etape yang akan ditempuh. Saat ini pula, khusus di situasi pandemi Covid-19, taruna dan taruni TNI Al hanya berlayar mengelilingi laut Indonesia di dalam negeri. Normalnya pelayaran astronomi ini adalah pelayaran bintang mempelajari bagaimana posisi bintang di alam semestar seharusnya berlayar di lintas negara. “Biasanya malah lintas benua karena kita mencari bintang yang ada di Indonesia seperti itu kemudian ke benua lain dengan bintang yang terlihat akan berbeda,” urai Laksda TNI IN.G Sudihartawan.
Lebih jauh ia menambahkan, semua itu akan dipelajari oleh taruna dan taruni untuk mudah menentukan posisi atau koordinat kapal saat berada di laut hanya dengan melihat bintang di langit. Ini dimaksudkan dengan mempelajari cara pelayaran tradisional dulu oleh nenek moyang, jika seandainya kapal menghadapi situasi blackout, tak ada perlatan listrik yang tersedia, dan hanya mengandalkan angin dan layar, taruna dan taruni mampu menentukan posisi atau titik koordinat saat berada di laut. “Mereka tahu harus ke mana yang akan dituju,”jelasnya.
Ia melanjutkan, KRI Bima Suci juga berencana akan membawa taruna dan taruni selanjutnya keluar negeri yakni ke Benua Eropa dan direncanakan tahun 2021 mendatang. Tahun ini ditiadakan pelaksanaannya karena kondisi pandemi Covid-19. “Sudah ada udangan ke Eropa. Memang hampir tiap tahun dapat undangan keluar negeri kadang ke Amerika, Eropa, utara ke China dan Jepang karena ven pelayaran khusus kapal layar hampir tiap tahun ada,” urainya seraya menambahkan karena kondisi pandemi, seluruh negara mengurangi kegiatan atau even besar yang melibatkan pertemuan negara.
KRI Bima Suci diketahui berukuran panjang 111,3 meter dan tinggi 51,87 meter dan memiliki kecepatan 12 knot dengan mesin dan 15 knot dengan layar. KRI Bima Suci memiliki instrumen navigasi pelayaran yang lebih canggih, instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar hingga komunikasi data dan digital. KRI Bima Suci menggantikan kapal legendaris kapal Dewaruci yang sudah beroperasi sejak 1953 lalu. KRI Bima Suci masuk ke dalam jajaran TNI Angkatan Laut sebagai kapal layar latih Akademi Angkatan Laut di bawah Komando Armada II Surabaya. KRI Bima Suci dikomandani oleh Letkol Laut (P) Waluyo, S.H.,M.H dan secara keseluruhan KRI Bima Suci membawa 79 ABK dan 6 pendukung KRI.
“Pelayaran KRI Bima Suci dalam rangka mendukung Praktek Krtika Jala Krida (KJK) taruna dan taruni Akademi Angkatan Laut Tingkat III Angkatan ke-67 selama 98 hari,” pungkasnya. (*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *