PancaMain, Pembumian Pancasila Lewat Permainan Tradisional
TANJUNG SELOR – Dengan mengundang gubernur se-Indonesia, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI menggelar peluncuran PancaMain Indonesia. Kegiatan ini diadakan dalam rangka pembumian dan internalisasi Pancasila kepada anak-anak dan generasi milenial melalui permainan tradisional. Dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) hadir Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi yang mengikuti acara ini secara daring melalui Zoom Meeting di Kantor Gubernur Kaltara, lantai 1, Jumat (20/11).
Acara dengan tema “Pancamain Indonesia Dalam Harmoni Budaya Indonesia” ini juga memanfaatkan momentum peringatan Hari Anak Sedunia. “Dikarenakan bertepatan dengan Hari Anak Sedunia, maka acara ini juga harus diliputi dengan kegembiraan. Kita sebagai orang dewasa, harus bisa memberikan kegembiraan di tengah situasi pandemi ini,” kata Kepala BPIP RI, Yudian Wahyudi.
Menurutnya, perkembangan anak-anak harus diperhatikan, karena tidak pernah terbayangkan oleh siapapun bahwa melakukan sekolah berbasis online bisa menjadi seberat ini. “Anak-anak tidak dapat bertemu teman sebaya mereka, sehingga menurunkan rutinitas bermain dengan teman-teman mereka. Ini dikhawatirkan dapat mengganggu perkembangan mental dan fisik anak-anak kita,” ujarnya.
PancaMain merupakan produk gagasan BPIP RI yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan perkembangan anak-anak. PancaMain terdiri dari lima macam permainan tradisional Indonesia, yaitu pancagasing, balap jajar, bola lima, catur teuku umar, dan pancasila. Permainan ini diharapkan dapat membantu anak-anak untuk membangkitkan ideologi berbangsa dan kepahaman negara.
Presiden RI Joko Widodo sangat mengapresiasi kinerja BPIP dalam menghadirkan inovasi permainan tradisional dengan konsep kekinian untuk menanamkan jiwa pancasila. Menurutnya, bermain adalah hak anak-anak untuk mengenal lingkungan sekitar, termasuk membentuk perkembangan mental dan karakter. Bermain juga dapat membangun dialog dalam keluarga sehingga turut mampu memperkenalkan nilai-nilai Indonesia.
“Nilai-nilai Pancasila harus terus ditanam ke anak-anak kita sedini mungkin, anak-anak Indonesia harus memiliki sikap toleransi antar kebudayaan dan agama, lebih mengenal sopan santun dan tata krama terutama kepada orang yang lebih tua. Nilai tersebut harus masuk ke dalam diri anak sebagai karakter sehari-hari,” urai Presiden.
Selain itu, Presiden juga berharap permainan tradisional terbaru ini dapat masuk ke lembaga pendidikan demi menanamkan Pancasila sejak dini, sehingga melahirkan anak muda yang mencintai Indonesia dengan sepenuh hati.
Sebagai informasi tambahan, sebagai hiburan, kegiatan ini juga turut memperkenalkan karakter animasi baru dari Castle Corporation yaitu Etus dan Elsi serta pemutaran film pendek Mangut Lele dan Merah Putih.(humas)