August 26, 2025
Ekonomi Kaltara Tanjung Selor

Nilai Ekspor Tambang Kaltara Anjlok Tajam di Mei 2025, Penurunan Capai 65 Persen

  • Juli 3, 2025
  • 2 min read
Nilai Ekspor Tambang Kaltara Anjlok Tajam di Mei 2025, Penurunan Capai 65 Persen

Kalimantan Raya, Tanjung Selor – Kinerja ekspor hasil tambang Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan tren negatif pada Mei 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara mencatat, nilai ekspor sektor ini turun drastis hingga 65,95 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu, hanya mencapai US$364,09 juta.

Penurunan ini turut menyeret total ekspor Kaltara pada Mei 2025 menjadi US$116,45 juta, merosot 58,56 persen dibandingkan Mei 2024 yang tercatat sebesar US$280,99 juta. Sementara itu, nilai impor tercatat sebesar US$89,37 juta, juga turun 22,75 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Meski masih mencatat surplus perdagangan sebesar US$27,08 juta, nilainya turun signifikan dibandingkan surplus Mei 2024 yang mencapai US$165,29 juta,” ungkap Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rivai dalam konferensi pers pada Selasa (1/7).

Ia menjelaskan, selain sektor tambang, ekspor hasil industri juga mengalami penurunan sebesar 23,61 persen menjadi US$189,21 juta. Di sisi lain, ekspor migas Kaltara pada periode Januari–Mei 2025 juga tercatat turun 49,40 persen, yakni dari US$4,21 juta menjadi hanya US$2,13 juta.

Secara kumulatif, nilai ekspor Provinsi Kaltara selama Januari hingga Mei 2025 mencapai US$568,37 juta, anjlok 57,14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang menembus angka US$1,33 miliar. Penurunan paling besar terjadi pada ekspor nonmigas, yakni dari US$1,32 miliar menjadi US$566,24 juta.

Meskipun sektor pertambangan mengalami kontraksi tajam, BPS mencatat adanya kenaikan pada sektor industri dan pertanian masing-masing sebesar 42,40 persen dan 66,87 persen secara tahunan pada periode Januari–Mei.

BPS juga merinci bahwa ekspor asli Kaltara selama Januari–Mei 2025 mencapai US$559,48 juta, turun 19,35 persen dari tahun lalu. Dari jumlah tersebut, sebagian besar diekspor melalui pelabuhan di luar Kaltara, dengan nilai ekspor tertinggi melalui Jawa Timur (US$12,37 juta), disusul Sulawesi Selatan (US$0,76 juta), dan DKI Jakarta (US$0,24 juta).

Adapun lima negara utama tujuan ekspor Kaltara pada Mei 2025 adalah Tiongkok, Filipina, India, Kamboja, dan Thailand. Kelima negara ini menyerap hingga 91,34 persen dari total ekspor, dengan nilai masing-masing US$51,62 juta, US$24,44 juta, US$17,79 juta, US$7,64 juta, dan US$4,88 juta.

Namun secara total, ekspor Kaltara ke delapan negara utama pada Januari–Mei 2025 tercatat US$523,97 juta, turun 57,14 persen. Penurunan paling tajam tercatat pada ekspor ke India (78,80 persen), disusul negara lainnya seperti Filipina (44,48 persen), Tiongkok (38,15 persen), dan negara-negara lainnya sebesar 73,29 persen.

“Ini menjadi catatan penting bagi arah kebijakan ekspor Kaltara ke depan, terutama dalam penguatan sektor-sektor non tambang dan perluasan pasar ekspor baru,” tutup Mas’ud.