Penasehat Menteri Siap Bantu Kaltara
JAKARTA Berbagai upaya untuk percepatan pembangunan di Kalimantan Utara (Kaltara) terus dilakukan oleh Gubernur Dr H Irianto Lambrie. Selain mencari dukungan dana dari pusat, menarik investor, dukungan dari para ahli juga diperlukan untuk pembangunan yang tepat dan terarah.
Ini seperti yang dilakukan Gubernur pada Selasa (16/1) sore lalu. Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Suheriyatna, Gubernur bertemu dengan Prof Firdaus Ali, Penasehat Kebijakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di ruang kerjanya di Kantor Kementerian PUPR di Jalan Patimura, Jakarta Selatan. Banyak hal yang kami diskusikan. Pertama saya minta dukungan beliau, melalui Menteri PU dan Menteri Perhubungan terkait percepatan pembangunan infrastruktur di Kaltara, ujar Irianto usai pertemuan tersebut.
Firdaus, kata Gubernur, siap memfasilitasi pertemuan dengan Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan. Pertemuan dengan Menteri PU dijadwalkan Jumat (19/1) besok. Kemudian nanti dengan Menteri Perhubungan, ujar Irianto.
Dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, nantinya Gubernur akan menyampaikan sejumlah persoalan terkait percepatan pembangunan infrastruktur. Nanti akan saya sampaikan soal izin bendungan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Kemudian pembangunan di Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor dan infrastruktur di Kawasan Industri Tanah Kuning-Mangkupadi, ungkapnya.
Hal lain yang dibahas dalam pertemuan dengan penasehat menteri tersebut, adalah kesediaan Firdaus untuk membantu percepatan pembangunan di Kaltara. Tadi beliau bersedia membantu Kaltara. Apalagi ia adalah ahli di bidang sumber daya air. Nantinya beliau akan menjadi penasehat Kaltara untuk membantu percepatan pembangunan Kaltara, kata Irianto.
Selanjutnya dalam agenda pertemuan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi nanti, dikatakan Gubernur, dirinya akan menyampaikan beberapa hal soal percepatan pembangunan di sektor perhubungan. Nanti akan kita bahas soal pembangunan Bandara (Bandar Udara), seperti Bandara Nunukan, Malinau, Tarakan. Juga bandara di perbatasan, pelabuhan dan infrastruktur perhubungan lainnya, tuntas Irianto.(humas)