November 28, 2024
Advetorial

Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Tertinggi di Kalimantan

  • Desember 12, 2017
  • 4 min read
Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Tertinggi di Kalimantan

 

– Makin Mudahnya Konektivitas, Salah Satu Faktor Pemicu

TANJUNG SELOR Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara (Kaltara) kembali menunjukkan tren positif pada triwulan III tahun 2017 ini. Berdasar rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim-Kaltara, di triwulan ini ekonomi provinsi paling bungsu Tanah Air ini tumbuh 6,62 persen terhadap triwulan III tahun 2016 (YoY).
Pertumbuhan ini melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya tercatat sebesar 5,06 persen. Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi di Kaltara juga tercatat tertinggi di Kalimantan. Yang lebih menggembirakannya lagi, triwulan ini untuk kedua kalinya Kaltara tertinggi di Kalimantan. Triwulan II dengan pertumbuhan 6,44 persen juga memimpin di Pulau Borneo.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, pertumbuhan ekonomi di Kaltara triwulan III ini mengalami pertumbuhan 1,94 persen (q to q). Mengalami percepatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,17 persen.
Dari sisi produksi, masih berdasar laporan BPS Kaltim-Kaltara, pertumbuhan tertinggi secara q-to-q dicapai oleh lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 6,44 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran dipengaruhi oleh komponen konsumsi pemerintah yang mengalami koreksi sebesar negatif 14,67 persen.
Secara kumulatif, kata Gubernur, perekonomian Kaltara selama triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2017 tumbuh sebesar 6,44 persen (CoC). Pertumbuhan tertinggi tersebut, dicapai lapangan usaha penyedia akomodasi dan makanan minuman yang memberi kontribusi perumbuhan sebanyak 11,61 persen. Ini hal yang menggembirakan. Karena di saat harga komoditas dunia belum sepenuhnya membaik, justru usaha menengah ke bawah ini tumbuh baik, kata Gubernur. Tumbuhnya ekonomi tataran menengah ke bawah ini, diyakininya karena beberapa faktor lokal. Antara lain mulai baiknya beberapa infrastruktur penting seperti akses antar daerah di Kaltara dan provinsi di sekitarnya. Ruas-ruas jalan yang dulunya rusak, sudah bisa dilewati dengan lancar. Misalnya Jalan Trans Kalimantan dari Tanjung Selor menuju Tana Tidung-Malinau. Begitu juga dari arah Tanjung Redeb (Berau). Sekarang, alhamdulillah semua mulus,” ujarnya.
Faktor pendukung pertumbuhan ekonomi lainnya, dikatakan Irianto, adalah pergerakan manusia di Kaltara yang sudah cukup intensif. Ini terjadi karena adanya pembukaan rute penerbangan baru, seperti masuknya Wings Air ke Tanjung Selor, serta penambahan penerbangan di Tarakan. Termasuk banyaknya kegiaran berskala provinsi dan nasional yang digelar di Kaltara. Itu memang sebagian kecil. Pemicu terbesarnya adalah tetap investasi pemerintah. Artinya, banyak kegiatan yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negar) maupun APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Kegiatan konstruksi sudah banyak yang terealisasi dan akan terealisasi. Dari perputaran uang itu, yang kemudian menggerakkan ekonomi kita, urai Irianto.
Dalam hal kontribusi kegiatan investasi yang makin mudah dilakukan, dapat dilihat dari pertumbuhan lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 6,73 persen. Kemudian lapangan usaha pertanian, kehutanan, perikanan tumbuh 4,04 persen. Sektor konstruksi juga mengalami pertumbuhan 5,36 persen. Batu bara dan minyak bumi yang belum sepenuhnya membaik, menurut Gubernur, tetap memberi dorongan pergerakan ekonomi Kaltara, khususnya pertumbuhan triwulan III terhadap triwulan II kemarin.
Yang tak kalah baiknya, pertumbuhan ekonomi Kaltara pada triwulan III tahun 2017 (YoY) ini berhasil menjadi yang tertinggi dibanding wilayah lain di Pulau Kalimantan. Kaltara mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,62 persen, diikuti Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan pertumbuhan 6,44 persen. Kalimantan Tengah (Kalteng) yang sempat menduduki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kalimantan dan nasional pada triwulan I 2017 justeru turun di urutan ketiga. Pertumbuhan ekonomi Kalteng hanya sebesar 6,13. Lalu, Kalimantan Barat (Kalbar) 5,13, dan terakhir Kalimantan Timur (Kaltim) sebesar 3,54 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kaltara menduduki peringkat tertinggi di Kalimantan juga terjadi pada triwulan II. Dengan presentase sebesar 6,44 persen, Kaltara memimpin, diikuti Kalteng 6,12 persen, Kalsel 5,15 persen, Kalbar 4,92, dan Kaltim 3,58 persen. Ini suatu hal yang sangat menggembirakan. Mudah-mudahan tren ini berlanjut sampai Desember sampai juga tahun 2018 nanti dan seterusnya,” kata Irianto optimis. Dirinya pun meyakini, investasi-investasi di Kaltara, yang diperkirakan bisa mulai bergerak pada 2018, akan memicu semakin tingginya pertumbuhan ekonomi di Kaltara.(humas)

 

//grafis////

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI KALTARA TAHUN 2017
1. Selama Triwulan I hingga III 2017 pertumbuhan ekonomi kaltara sebesar 6,44 persen (CoC)
2. Khusus, Triwulan III 2017, ekonomi Kaltara tumbuh 6,62 persen terhadap Triwulan III 2016 (YoY)
3. Dibandingkan Triwulan II, pertumbuhan ekonomi Kaltara di Triwulan III tumbuh 1,94 persen (q to q). Atau mengalami percepatan sebesar 1,17 persen.

FAKTOR PENDUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI KALTARA 1. Faktor lokal, berupa pembenahan infrastruktur penting seperti jalan dan lainnya.
2. Pergerakan manusia ke Kaltara yang cukup intens
3. Investasi yang didorong Pemprov Kaltara.

PERINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL KALIMANTAN (TRIWULAN III 2017)
1. Provinsi Kaltara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi, 6,62 persen
2. Provinsi Kalimantan Selatan : 6,44 persen
3. Provinsi Kalimantan Tengah : 6,13 persen
4. Provinsi Kalimantan Barat : 5,13 persen
5. Provinsi Kalimantan Timur : 3,54 persen

SUMBER : BPS Provinsi Kaltara, 2017

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *