Seno Aji Soroti Realisasi 20 Persen Anggaran Pendidikan yang Belum Optimal
KALIMANTAN RAYA –Pendidikan merupakan sektor penting yang mendapat prioritas dari pemerintah. Setiap tahunnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelontorkan minimal 20 persen dari APBD untuk pendidikan.
Namun, masih menjadi sekelumit pertanyaan apakah anggaran besar itu sudah berdampak positif bagi kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia khususnya di Benua Etam.
Di Kaltim sendiri, anggaran pendidikan tahun 2024 mencapai Rp 4,3 triliun dari total APBD sebesar Rp20,67 triliun. Ini merupakan angka yang fantastis. Mirisnya, masih banyak sekolah di daerah ini yang kondisinya memprihatinkan dan belum tersentuh pembangunan. Terutama di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T).
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Seno Aji mengaku sangat kecewa dengan mirisnya kondisi fisik sekolah-sekolah di daerah 3T.
Seno membeberkan, masih banyak sekolah yang atapnya bocor, bangku-bangku sudah reot, dan fasilitasnya tidak memadai. Hal ini tentunya mengganggu berjalannya proses belajar mengajar dan kesejahteraan siswa dan guru.
Kalau secara mutu pendidikan, mereka (yang ada di daerah 3T) sudah dididik oleh tenaga pendidik. Akan tetapi, yang menjadi beban teman-teman di daerah 3T itu adalah kondisi fisiknya,” ungkap Seno saat diwawancarai awak media, Sabtu (14/10/2023).
Menurutnya, Pemprov Kaltim kurang memberikan perhatian khusus pada sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. Padahal, sekolah-sekolah tersebut meliputi SMK, SMA dan SLB yang merupakan jenjang pendidikan menengah atas.
“Faktanya hari ini, sekolah-sekolah yang ada di Kaltim itu kondisi fisiknya buruk. Kita minta pemerintah provinsi bisa memberikan perhatian khusus pada sekolah-sekolah yang ada dibawah naungan Disdikbud Kaltim. Baik itu SMK, SMA maupun SLB. Tolong yang tak layak diganti dan dioptimalkan anggaran 20 persen itu,” tutupnya