SAMARINDA – Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim tahun anggaran 2021 minim, Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) potensi mencapai Rp4 triliun.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK seusai melakukan rapat Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintahan Daerah (TAPD) Pemprov Kaltim, di Gedung E Komplek Kantor DPRD Kaltim,beberapa waktu lalu.
Makmur mengaku besaran Silpa pada tahun 2021 ini berpotensi besar akan lebih tinggi daripada Silpa tahun 2020 lalu yang berjumlah Rp2,95 triliun. “Bisa jadi Silpa-nya nanti akan lebih tinggi lagi, karena alasan Covid-19. Makanya tadi kita minta penjelasan, nanti akan ada penjabarannya di pertemuan selanjutnya,” kata Makmur.
Makmur meminta untuk TAPD dapat memberikan penjelasan laporan kinerja dan program-programnya setiap OPD yang ada. Ia menyebut, perkiraan hingga akhir tahun nanti realisasi APBD Kaltim hanya berkisar 36 persen saja. Sebab, kini kurang lebih hanya tersisa tiga bulan dan itu bukan waktu yang panjang.
“Sekarang September, efektifnya ini cuman sampai November aja. Soalnya di Desember itu sudah fokus untuk laporan pertanggungjawaban keuangan. Makanya perkiraan di akhir tahun itu cuman 36 persen,” paparnya.
Minimnya penyerapan ini, dikatakan Makmur, disebabkan dari berbagai faktor, salah satunya yakni banyak kegiatan fisik yang sudah dianggarkan namun belum berjalan, dan adanya Pandemi Covid-19.
Diketahui, pada APBD Kaltim tahun 2020 lalu yang sebesar Rp12,3 triliun menyisakan Silpa sebesar Rp2,95 triliun. Sementara APBD Kaltim sebanyak Rp11,6 triliun ini, berpotensi akan menyisakan Silpa sekira mencapai Rp4 triliun.