April 19, 2025
Ekonomi Nasional Politik

Bahlil Lahadalia: Perang Tarif Impor Bukan Krisis, Melainkan Dinamika Biasa

  • April 17, 2025
  • 2 min read
Bahlil Lahadalia: Perang Tarif Impor Bukan Krisis, Melainkan Dinamika Biasa

Kalimantan Raya, Politik – Dalam suasana hangat acara halalbihalal Partai Golkar di Jakarta pada (15/4), Ketua Umum DPP Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menyampaikan pandangannya mengenai eskalasi perang tarif antara Amerika Serikat dan China. Menurutnya, ketegangan tersebut tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.

“Menurut saya ini hal yang biasa saja, jangan juga ditanggapi serius seperti dunia ini sudah mau berakhir,” ujar Bahlil, mengomentari kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Bahlil menilai bahwa langkah-langkah seperti pengenaan tarif impor sering kali digunakan sebagai strategi negosiasi dalam perdagangan internasional. Ia mengibaratkan tindakan tersebut sebagai “gerakan tambahan” untuk memaksa pihak lain berkompromi.

“Karena kalau disuruh datang baik-baik, nggak mau datang. Buat dulu gerakan tambahan, habis itu orang datang,” tambahnya.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Bahlil menyebut bahwa Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan AS, yang menyebabkan dikenakannya tarif sebesar 32 persen. Untuk mengatasi hal ini, ia menekankan perlunya strategi pemerintah dalam menyeimbangkan neraca perdagangan, salah satunya melalui sektor energi dan sumber daya mineral.

“Sektor ESDM bisa menambah keseimbangan neraca hingga 10-14 miliar dolar AS,” ungkap Bahlil. Namun, ia menekankan bahwa upaya tersebut harus diiringi dengan semangat pertumbuhan ekonomi.

Bahlil juga menyoroti pentingnya program hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, hilirisasi dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan pasar baru, serta memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global.

“Dan regulasi kita memang kita harus mampu melakukan sesuatu yang baik,” tutupnya.

Pernyataan Bahlil mencerminkan sikap optimis pemerintah dalam menghadapi dinamika perdagangan internasional, dengan fokus pada penguatan sektor domestik dan strategi jangka panjang untuk keseimbangan ekonomi nasional.