October 6, 2025
Ekonomi Kaltara Nasional

Capacity Building Wartawan 2025: BI Kaltara Dorong Kolaborasi Media Kredibel untuk Informasi Akurat

  • Juli 28, 2025
  • 2 min read
Capacity Building Wartawan 2025: BI Kaltara Dorong Kolaborasi Media Kredibel untuk Informasi Akurat

Kalimantan Raya, Bandung – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara kembali menggelar agenda tahunan Capacity Building Wartawan pada 28–29 Juli 2025 di Bandung. Bertajuk “Sinergi Media Kredibel untuk Mewujudkan Ekosistem Informasi yang Akurat dan Amanah”, kegiatan ini dihadiri puluhan jurnalis dari berbagai daerah di Kalimantan Utara mulai dari Tarakan, Tanjung Selor, hingga wilayah perbatasan seperti Nunukan dan Pulau Sebatik.

Kepala Perwakilan BI Kaltara, Hasiando G. Manik, dalam sambutannya pada pembukaan acara Senin pagi (28/7), menekankan pentingnya peran media sebagai mitra strategis dalam menyampaikan informasi ekonomi yang faktual dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.

“Di tengah derasnya arus informasi digital, kebutuhan akan media yang kredibel menjadi krusial. Disinformasi bukan hanya membingungkan publik, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi,” ujar Hasiando di hadapan peserta.

Bandung dipilih sebagai lokasi kegiatan, bukan tanpa alasan. Bagi Hasiando, kota ini menyimpan kesan personal, mengingat awal kariernya di BI bermula dari kota ini. Ia juga menyebut Bandung sebagai kota yang memberikan kenyamanan dan ruang berpikir bagi para peserta pelatihan.

Turut hadir sebagai narasumber, Redaktur Kata Data Aria Wiratma Yudhistira, serta akademisi Prof. Dadang Rahmat Hidayat dari Universitas Padjadjaran. Dalam sesi pelatihan, para jurnalis mendapatkan pembekalan terkait kebijakan moneter, strategi komunikasi publik, serta tantangan penyampaian isu-isu ekonomi di daerah perbatasan.

“Isu-isu di Kaltara berbeda dengan daerah lain. Kita punya dinamika sendiri seperti arus pekerja migran, aktivitas ekonomi lintas batas, hingga tantangan literasi keuangan,” kata Hasiando.

Ia juga menyoroti pengalaman BI Kaltara dalam merespons isu penemuan uang palsu beberapa waktu lalu. Menurutnya, penanganan yang cepat melalui pendekatan komunikasi langsung di pusat-pusat keramaian terbukti mampu meredam eskalasi keresahan publik.

“Media memegang peran vital. Ketika isu itu berkembang, kita segera turun dan bersosialisasi. Setelahnya, tidak ada lagi pemberitaan liar karena masyarakat melihat aksi nyata dari kami,” tuturnya.

Hasiando berharap, melalui Capacity Building ini, para jurnalis tak hanya mampu mengemas informasi ekonomi secara akurat dan berimbang, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara media dan Bank Indonesia dalam membangun ekosistem informasi yang etis, faktual, dan bertanggung jawab.

“Selamat mengikuti pelatihan. Semoga kegiatan ini mempererat sinergi dan menghasilkan jurnalisme yang mendidik serta membangun kepercayaan publik,” pungkasnya.