Ditarget April Kontrak Pembelian, Tahun 2019 Pesawat N-219 Sudah Mendarat di Kaltara
JAKARTA Meneguhkan cita-citanya memiliki moda transportasi udara yang berkelanjutan, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), utamanya di wilayah perbatasan, Jumat (12/1) lalu Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara H Udin Hianggio bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara Marthen Sablon dan kedua wakilnya, H Abdul Jalil Fattah dan Marwansyah serta sejumlah kepala daerah di Kaltara dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menghadiri pemaparan product profile N-219 ‘Nurtanio’ oleh jajaran Direksi PT Dirgantara Indonesia atau PTDI (Persero) di Ruang Rapat Paripurna Lantai 9 Gedung Pusat Manajemen PTDI, Bandung, Jawa Barat.
Dari jajaran direksi PTDI, hadir Direktur Utama (Dirut) PTDI Elfien Goentoro, para direktur, kepala divisi termasuk Program Manajer N-219 Budi Sampurno. Rencana pembelian pesawat N-219 ini, untuk kepentingan kontinuitas transportasi udara di wilayah perbatasan Kaltara. Untuk itu, kita butuh gerak cepat untuk menuntaskan persoalan pembeliannya, kata Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie.
Langkah awal yang diinstruksikan Gubernur untuk mempercepat realisasi pembelian pesawat ini, adalah membentuk tim kecil percepatan proses negosiasi. Saya perintahkan kepada Asisten II Setprov (Sekretariat Provinsi) Kaltara H Syaiful Herman, Kepala Dishub (Dinas Perhubungan) Taupan Madjid, Kepala Biro Bangda (Pembangunan Daerah) Risdianto, Kepala BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) Sapriannur, serta Tenaga Ahli Bidang Transportasi untuk melakukan proses negosiasi percepatan proses pembelian pesawat N-219, ungkap Irianto.
Gubernur mengestimasikan, selambatnya April 2018 sudah dilakukan penandatangan kontrak pembelian pesawat N-219 antara Pemprov Kaltara dan PTDI. 2018, ditargetkan 1 unit N-219 sudah dapat dipesan dari PTDI. Mereka pun akan memulai proses perakitannya di tahun ini yang disesuaikan dengan kebutuhan Pemprov Kaltara. Jika demikian, maka estimasinya pada 2019, N-219 versi Pemprov Kaltara sudah dapat beroperasi, katanya.
Pesawat dengan tinggi 6,18 meter dan panjang 16,74 meter ini dikondisikan untuk melayani kebutuhan transportasi barang dan orang ke wilayah perbatasan Malinau, Nunukan dan Bulungan. Sesuai pemaparan tadi, pesawat ini juga dapat menjangkau daerah di provinsi lain. Seperti Balikpapan (Kalimantan Timur), Pontianak (Kalimantan Barat). Bahkan saya berencana, saat pesawat sudah jadi, akan terbang ke Sarawak atau Sabah, Malaysia untuk menunjukkan hasil karya anak bangsa ini kepada mereka. Sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan teknologi dan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni, termasuk dalam pembuatan pesawat, papar Irianto.
Gubernur meyakini kemampuan dan kualitas pesawat N-219 akan sesuai dengan karakteristik wilayah di Kaltara. Untuk itu, Irianto menargetkan bukan hanya 1 unit pesawat yang akan dibeli Kaltara, tapi 2 hingga 3 unit. Untuk bentuk dan desainnya, kita serahkan sepenuhnya kepada tim ahli PTDI. Pemprov hanya memberikan saran dan masukan agar tidak meninggalkan ciri khas ornamen Kaltara, tuntasnya. (humas)