August 12, 2025
Featured Hukum Kaltara Tarakan

Dituduh Kibarkan Bendera One Piece, Sekretariat HMI Cabang Tarakan Didatangi Aparat

  • Agustus 10, 2025
  • 2 min read
Dituduh Kibarkan Bendera One Piece, Sekretariat HMI Cabang Tarakan Didatangi Aparat

Kalimantan Raya, Tarakan — Isu pengibaran bendera bergambar Mugiwara/Topi Jerami yang identik dengan serial One Piece memicu kedatangan aparat ke Sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Hukum Cabang Tarakan, pada Sabtu malam (9/7). Dugaan itu belakangan dibantah oleh pihak HMI maupun Ketua RT setempat.

Ketua RT 4 Kelurahan Kampung 6, Tarobi, mengaku menerima informasi dari Kapolsek dan Koramil bahwa di wilayahnya diduga terjadi pengibaran bendera One Piece. Ia bersama aparat kepolisian dan TNI langsung mengecek lokasi.

“Hasilnya, isu tersebut tidak akurat. Kami sudah sampai mengecek hingga malam dan memastikan tidak ada pengibaran bendera seperti yang diberitakan,” ujarnya, Kamis pagi (10/7).

Ketua RT 4 Kelurahan Kampung 6, Tarobi

Tarobi mengatakan, aparat hanya sekali mendatangi wilayah RT 4 terkait dugaan ini, disusul kedatangan kembali pada Minggu pagi untuk klarifikasi. Ia juga telah berkoordinasi langsung dengan Mahasiswa HMI yang menegaskan tidak ada pemasangan bendera tersebut.

“Saya harap informasi seperti ini diklarifikasi dulu sebelum diviralkan. Apalagi semalam saya sedang menjaga orang sakit, jadi cukup terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, Sugiarto, kader HMI Komisariat Hukum, membenarkan bahwa Sekretariatnya sempat didatangi aparat sekitar pukul 08.00 WITA, terdiri dari Babinkamtibmas, Babinsa, dan Lurah Kampung 6.

“Mereka hanya menanyakan apakah benar ada pemasangan bendera hitam atau bendera One Piece di sekretariat. Kami pastikan tidak ada,” katanya.

Kedatangan Aparat ke Sekretariat HMI Komisariat Hukum Cabang Tarakan pada Minggu pagi, (10/7).

Sugiarto juga menyebut sebelum kedatangan aparat, Pak RT telah lebih dulu menginformasikan bahwa Sekretariat HMI sempat didatangi pada malam sebelumnya untuk mencari keberadaan bendera tersebut.

Menanggapi polemik nasional terkait bendera One Piece, Tarobi berpendapat pengibaran bendera tersebut sebaiknya dipahami sebagai ekspresi pemuda, bukan ancaman terhadap nasionalisme. Ia mendorong pemerintah memberikan sosialisasi yang jelas kepada masyarakat.

“Jangan sampai masyarakat ikut-ikutan mengibarkan atau melarang tanpa tahu aturan yang benar. Informasi ini harus cepat disampaikan,” tutupnya.