Dua Tenaga Kesehatan Asal Kaltara Raih Prestasi Nasional
TANJUNG SELOR – Dua Tenaga Kesehatan (Nakes) asal Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional. Seorang apoteker atas nama Muhammad Akbar dan dokter gigi bernama Erwita Sulistyowati masuk jajaran lima besar dalam Penganugerahan Nakes Teladan di Puskesmas tingkat Nasional yang digelar oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 di Jakarta, Selasa (12/11) lalu.
Muhammad Akbar, merupakan tenaga kefarmasian yang bertugas di Puskesmas Long Bawan, Krayan, Kabupaten Nunukan. Dia meraih juara 3 Nasional. Sementara, drg. Dian Erwita Sulistyowati dari Puskesmas Salimbatu, Kabupaten Bulungan meraih juara harapan 2. “Alhamdulillah, selamat kita berikan kepada dua tenaga kesehatan teladan di Kaltara yang telah menorehkan prestasi di tingkat nasional. Semoga pengabdian dan inovasi keduanya bermanfaat buat masyarakat Kaltara. Saya juga berharap ini menjadi motivasi bagi tenaga kesehatan lainnya untuk turut berinovasi,” kata Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat menerima laporan keberhasilan kedua tenaga kesehatan itu.
Dikatakan, kedua tenaga kesehatan ini, berhasil menembus 5 besar setelah bersaing dengan 140 peserta tenaga kesehatan se-Indonesia yang mengikuti kompetisi ini. Pada seleksi awal, dari 140 dipilih 30 terbaik. Selanjutnya, dari 30 terbaik itu dipilih lagi menjadi 12 peserta. “Ke-12 peserta terbaik inilah yang melakukan inovasi, kemudian dituangkan dalam bentuk makalah,” ungkap Gubernur.
Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Usman menjelaskan, Muhammad Akbar berhasil meraih juara 3 Nasional, melalui inovasinya yang dituangkan dalam makalah berjudul ‘Pertolongan Pertama Pada Keluarga (P3K) dengan Asuah Mandiri Taman Obat Keluarga (Asman Toga) Plus Akupresure dan PITON (Profil Tumbuhan Obat Krayan) Menuju Masyarakat Perbatasan Produktif. Inovasi ini, bertujuan agar masyarakat mampu memelihara kesehatan secara mandiri. Sehingga masyarakat bisa produktif dari segi aspek sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan kesehatan.
Sedangkan drg Dian Erwita Sulistyowati meraih juara harapan 2, lewat makalah berjudul Modist atau Mobile Dentist. “Destist ini sistemnya jemput bola. Jadi tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dengan mendatangi sekolah-sekolah (TK dan SD). Tidak hanya diperiksa, jika sakit akan langsung ditindaklanjuti,” urai Usman.
Pemberian penghargaan ini bertujuan untuk memotivasi bagi para tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas. Pasalnya mereka selama ini dinilai memiliki pengabdian, prestasi inovasi dalam pembangunan di bidang kesehatan sehingga layak diberikan penghargaan sebagai tenaga kesehata teladan. (humas)