TARAKAN – Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke 3T kembali berlanjut di tahun 2023. Tahun ini, Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) membawa uang Rp 4,5 miliar keliling di Kaltara menggunakan KRI Sidat 851.
Kegiatan kas keliling di wilayah 3T yaitu terdepan, terluar dan terpencil kerjasama dengan TNI Angkatan Laut (AL), dilepas dari Dermaga Lamtanal XIII Tarakan Mamburungan, Sabtu (29/7/23). Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke 3T di Kaltara, dipimpin langsung Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara Wahyu Indra Sukma.
Wahyu dalam sambutannya menjelaskan kegiatan kas keliling di wilayah 3T BI sudah terjalin sejak tahun 2012. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada TNI AL selama ini mendukung BI dalam mengedarkan uang di pulau-pulau terdepan, terpencil dan terluar, sehingga masyarakat di Indonesia akan mendapat kualitas uang yang bagus.
“Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Bank Indonesia lembaga yang diberikan amanat dan kewenangan oleh negara untuk melakukan pengelolaan uang rupiah yang meliputi perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, penarikan sampai dengan pemusnahan uang rupiah. Pengelolaan uang rupiah juga merupakan salah satu tugas Bank Indonesia untuk mendukung tujuan BI yaitu menjaga stabilitas rupiah,” katanya.
Ia menambahkan BI dalam pengelolaan uang rupiah yaitu untuk menyediakan uang rupiah di seluruh wilayah NKRI tanpa kecuali dalam jumlah yang cukup dengan jenis pecahan sesuai kebutuhan masyarakat serta dalam kondisi berkualitas dan layak edar. Jadi 35 menjadi syarat dalam hal pengedaran uang rupiah di NKRI, rupiah bukan saja sebagai alat transaksi pembayaran tetapi juga merupakan identitas dan alat pemersatu bangsa serta menjadi salah satu simbol kedaulatan bangsa.
“Kita ketahui Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar nomor 4 di yang tersebar di hampir 17.500 pulau dan berbatasan langsung dengan beragam negara tetangga. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas perairan yang mencakup 70% dari luas wilayah NKRI, dengan kondisi tersebut terdapat tiga tantangan utama Bank Indonesia dalam mengedarkan rupiah,” ujarnya.
Wahyu membeberkan tantangan pertama terkait kondisi geografis NKRI yang memiliki ribuan pulau dengan keterbatasan infrastruktur, sehingga mempengaruhi jangkauan dalam mengedarkan uang kepada masyarakat termasuk diantaranya untuk kepulauan di wilayah 3T. kedua keberagaman tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memperlakukan uang, tercermin dari uang beredar karena lusuh yang disebabkan sering dilipat atau dibasahi maupun disteples. Hal ini tentunya mempengaruhi kualitas uang rupiah. Tantangan ketiga, penggunaan selain rupiah sebagai alat pembayaran di wilayah perbatasan
“Yang kita hadapi di Kaltara terhadap ketiga tantangan tersebut, tentunya harus mampu dijawab oleh Bank Indonesia dengan berbagai strategi dan program yang terus-menerus dilakukan bekerjasama dengan beragam pihak lain. Termasuk di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia dalam menghadapi tantangan dan menjalankan misi tersebut, maka kerjasama bergandengan tangan dengan semua elemen bangsa termasuk Tentara Nasional Republik Indonesia dan dalam hal ini hari ini dengan TNI AL,” jelasnya.
Selain kegiatan kas keliling, kata Wahyu BI juga akan melakukan sosialisasi dan edukasi Cinta, Bangga, dan Paham rupiah serta program sosial bagi Indonesia kerjasama dengan pemerintah daerah setempat melalui penyaluran bantuan di sektor Pendidikan, sektor kesehatan lingkungan, sosial budaya dan ekonomi.
“Harapan kami ini dapat membantu Bank Indonesia untuk mengedarkan uang di wilayah perbatasan di daerah 3T di sekitar Kalimantan Utara, sinergitas antara TNI dan BI ini sudah berlangsung sejak tahun 2012 melalui kegiatan pelayanan kas keliling di daerah 3T,” ucapnya.
Wahyu menerangkan tahun 2022, BI dan TNI Al telah 92 kali melakukan kegiatan kas keliling 3T dengan 480 pulau 3T yang dikunjungi. Pada tahun 2023, BI dan TNI AL bersepakat untuk memperluas jangkauan layanan kas keliling dengan program yang lebih terpadu dengan mengusung tema Ekspedisi Rupiah Berdaulat.
“Jadi tahun 2023 ini akan dilaksanakan kegiatan kas keliling 3T sebanyak 17 kali di 17 provinsi dengan target 85 yang dikunjungi. Untuk hari ini merupakan kegiatan yang ke-12 kalinya dilakukan pada tahun 2023 di wilayah Kaltara yang akan berlangsung dari tanggal 29 Juli sampai dengan 3 Agustus dan mengunjungi 50 terluar yaitu Pulau Bunyu, Pulau Sebatik, Pulau Maratua dan Kecamatan biduk-biduk, Pulau Derawan,” bebernya.
Dalam pelayaran bersama TNI AL, diungkapkan Wahyu untuk penukaran BI membawa uang sebanyak Rp 4,5 miliar. Diharapkan program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dapat berjalan lancar dan keselamatan serta memberikan manfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Komandan Lantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI Deni Herman berharap kegiatan ini dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat yang berada di wilayah 3T dengan mendapatkan uang layak edar. Melihat kondisi geografis negara Indonesia, tentunya dengan luasnya wilayah dan sebaran pulau-pulau kecil dan terluar, menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa.
“Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri tanpa adanya persatuan dan kesatuan antar semua elemen bangsa. TNI Angkatan Laut sebagai garda terdepan dalam menjaga dan menegakkan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia, disinilah titik temu kerjasama yang dibangun antara dua elemen bangsa yaitu Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut sama-sama menjaga kedaulatan serta kesamaan kepentingan dalam mendukung pembangunan nasional,” ucapnya.
Menurutnya, BI bertugas dan kepentingan untuk menjaga kedaulatan NKRI melalui pemenuhan kebutuhan rupiah layak edar di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan TNI AL memiliki sarana yang memadai untuk menjangkau seluruh wilayah perairan dan 3T di Indonesia.
“Ini juga berkepentingan dalam menjamin kelancaran roda pembangunan nasional di seluruh wilayah NKRI, dimana salah satu bagian utamanya adalah kegiatan perekonomian berupa transaksi keuangan yang menggunakan mata uang rupiah. Sehingga mata uang rupiah menjadi tuan rumah tunggal dan berdaulat di negara Indonesia,” tutupnya.