April 12, 2025
Kaltara Tarakan

Gangguan Mesin Diduga Akibat BBM Bermasalah, Ombudsman Kaltara Sidak SPBU dan Bengkel

  • April 11, 2025
  • 2 min read
Gangguan Mesin Diduga Akibat BBM Bermasalah, Ombudsman Kaltara Sidak SPBU dan Bengkel

Kalimantan Raya, Tarakan – Sejumlah kendaraan di Kota Tarakan dilaporkan mengalami gangguan performa mesin. Keluhan yang muncul antara lain tekanan mesin yang menurun, akselerasi yang lambat, hingga suara abnormal dari mesin. Kendaraan-kendaraan tersebut kemudian dibawa ke bengkel resmi untuk diperiksa lebih lanjut.

Dari hasil pengecekan teknis, diduga kuat penyebab kerusakan berasal dari kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sesuai standar. Dugaan ini mendorong Ombudsman RI Perwakilan Kalimantan Utara untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu SPBU dan sebuah bengkel mobil di kawasan Jalan Mulawarman, Tarakan, pada Kamis, (10/4).

Dalam sidak tersebut, Kepala Ombudsman Kaltara, Maria Ulfah, menemukan adanya perbedaan mencolok antara sampel BBM yang diambil dari SPBU dan yang ditemukan di kendaraan konsumen. Salah satu sampel Pertalite bahkan mengandung partikel menyerupai abu yang mengendap di dasar wadah.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya indikasi penurunan kualitas. Mekanik bengkel yang menangani kendaraan terdampak menyatakan bahwa bahan bakar menjadi faktor utama gangguan mesin yang terjadi,” ujar Maria Ulfah dalam keterangannya.

Turut hadir dalam inspeksi itu adalah Sales Branch Manager Kaltimut V Fuel Tarakan, Ferdy Kurniawan, serta perwakilan dari Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Tarakan.

Menanggapi temuan tersebut, Maria menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh oleh Pertamina terhadap kualitas BBM yang telah beredar di wilayah Tarakan.

Ia juga menyoroti aspek pelayanan publik yang tidak hanya menyangkut ketersediaan, tetapi juga mutu dan keandalan produk yang didistribusikan.

“Kalau kita bicara pelayanan publik, kualitas itu harus utuh dari hulu ke hilir. Proses distribusi hingga ke titik konsumsi wajib dijaga standarnya,” ujarnya.

Di sisi lain, Maria juga mengingatkan para pengelola SPBU untuk rutin memeriksa kondisi infrastruktur dan sarana pendukung. Ia menilai, kualitas BBM dapat terpengaruh oleh kondisi penyimpanan dan distribusi yang kurang terawat.

Ombudsman Kalimantan Utara menyatakan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berkoordinasi secara intensif dengan Pertamina, guna memastikan perlindungan konsumen tetap menjadi prioritas.