
Kalimantan Raya, Tarakan – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengajak umat Islam dari berbagai lapisan masyarakat untuk bersatu dalam aksi boikot terhadap 25 merek global. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap tindakan Israel yang terus berlanjut di Gaza, Palestina.
“Hari ini, HMI menyerukan aksi boikot bagi umat Islam sebagai gerakan yang mendunia. Tujuan utama kami adalah mendukung perjuangan saudara Muslim yang mengalami penindasan di Gaza, Yaman, dan Lebanon,” kata Ketua Bidang PTKP HMI Cabang Tarakan, Dicky Nur Alam, Kamis (27/3/2025).
Daftar merek yang diboikot mencakup perusahaan internasional yang beroperasi di negara-negara Muslim dan memiliki hubungan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan perekonomian Israel.
“Perusahaan-perusahaan besar ini turut berkontribusi terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang merugikan umat Islam, sebagaimana yang terjadi di Yaman dan Lebanon saat ini,” tambahnya.
Dicky menegaskan bahwa daftar ini menunjukkan sikap tegas HMI dalam menolak diam terhadap aksi kekerasan yang tidak berperikemanusiaan dan menargetkan negara-negara Islam.
Ia juga mengungkapkan bahwa serangan di Gaza pada awal pekan ini telah merenggut lebih dari 730 nyawa, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
“Ketika umat Islam di Indonesia sibuk menyiapkan takjil dan sahur, di Gaza terjadi pembantaian mengerikan dalam waktu hanya 48 jam,” ungkapnya.
HMI menolak untuk melihat tragedi di Gaza, Yaman, dan Lebanon sebagai sesuatu yang wajar serta mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk ikut dalam gerakan boikot ini.
“Oleh karena itu, kami menerbitkan daftar boikot dan mengimbau seluruh umat Islam, baik di kota maupun di desa, dari anak-anak hingga orang dewasa, untuk berhenti membeli produk-produk yang terafiliasi dengan perekonomian Israel dan kebijakan negara-negara Barat,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa boikot adalah bentuk solidaritas dan perlawanan yang sah, yang terbukti dapat memberikan tekanan ekonomi pada perusahaan-perusahaan asing.
“Boikot yang berlangsung selama setahun terakhir telah berdampak besar terhadap bisnis internasional. Dengan adanya daftar ini, kami berharap gerakan boikot semakin luas dan memberikan dampak yang lebih signifikan bagi Israel serta perusahaan yang mendukungnya,” ujarnya.
Dicky juga menegaskan bahwa seruan boikot ini merupakan aspirasi murni umat Islam dan membantah anggapan bahwa gerakan ini hanya bertujuan komersial tanpa dampak nyata.
Berdasarkan kajian dan masukan dari masyarakat, HMI merilis daftar produk yang dinilai memiliki keterkaitan dengan Israel dan direkomendasikan untuk diboikot:
– Minuman: Danone Aqua, Coca-Cola, Milo, Pepsi, Nescafe
– Makanan Ringan: Oreo, Cadbury, Toblerone, Kit Kat, Good Time
– Bumbu Masak: Heinz ABC, Knorr, Royco, Maggi, Kraft
– Produk Rumah Tangga: Rinso, Molto, Sunlight, SuperPell, Vixal
– Perawatan Pribadi: Pepsodent, Axe, Pantene, Oral-B, L’Oreal
Dicky menegaskan bahwa aksi boikot terhadap merek-merek ini adalah langkah minimal yang bisa dilakukan oleh umat Islam sebagai bentuk kepedulian.
“Kami juga mendorong masyarakat untuk turut membantu perjuangan Palestina melalui donasi langsung. Namun, di tengah kondisi ekonomi yang sulit, boikot adalah langkah paling efektif yang bisa kita ambil saat ini,” tutupnya.