Jalan Pelabuhan Ferry-Trans Kalimantan Ditingkatkan
TANJUNG SELOR – Menjadi akses yang cukup vital, utamanya untuk mobilisasi dan transportasi masyarakat maupun barang dari Tarakan ke Bulungan dan sebaliknya, jalan menuju pelabuhan Ferry Ancam di Desa Panca Agung, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara).
Jalan sepanjang kurang lebih 4,8 kilometer (KM) tersebut akan dibangun secara bertahap. Tahun ini, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018, Pemprov, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara telah menganggarkan Rp 1,5 miliar untuk peningkatan jalan tersebut.
Tahap pertama diawali dengan pembangunan berupa agregat 200 meter dari sepanjang 4,8 kilometer, dari titik Jalan Trans Kalimantan hingga Pelabuhan Ferry Ancam.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, peningkatan akses jalan tersebut dilaksanakan dilakukan secara bertahap. Kegiatan ini telah dimulai sejak 2015. Untuk tahap pertama hingga 2017 telah selesai dilakukan perbaikan dan peningkatan jalan sepanjang 2,6 kilometer. “Untuk tahun ini, informasi dari Dinas PUPR-Perkim proses lelangnya sudah ditetapkan pemenangnya,” kata Irianto. Gubernur mengungkapkan perbaikan jalan tersebut telah dimulai pada awal Juni 2018.
“Itu artinya sudah separuh yang sudah diagregat, dan untuk tahun ini ditargetkan dengan anggaran Rp 1,5 miliar dari APBD Provinsi akan ditambah 200 meter lagi, sehingga total perbaikan tinggal 2 kilometer saja yang harus dikerjakan,” sebutnya.
Ditambahkan, jika dulu akses jalan Trans Kalimantan menuju ke Pelabuhan Ferry memiliki luas jalan yang lebarnya hanya 8 meter, sekarang memiliki lebar seluas 25 meter. Apabila perbaikan tahapan ini (jalan agregat, Red.) telah selesai dikerjakan, maka akan dilakukan rigid cor. Jalan pun nantinya akan memiliki 2 jalur dan 4 lajur. Hanya saja perlu perbaikian terlebih dahulu, seperti elevasi gunung harus dipotong dan diturunkan. Agar lebih memudahkan dump truck saat membawa muatan banyak. “Biar tidak licin, potong agregat, targetnya itu. Dan untuk kebutuhan itu sendiri secara keseluruhan secara Rp 200 miliar,” tuntasnya.(humas)