April 19, 2025
Kaltara Nunukan

Jembatan Sungai Pa’Bude Ambruk Lagi Dihantam Banjir, Warga Krayan Selatan Terisolasi

  • Januari 27, 2025
  • 2 min read
Jembatan Sungai Pa’Bude Ambruk Lagi Dihantam Banjir, Warga Krayan Selatan Terisolasi

NUNUKAN – Jembatan Sungai Bude atau yang lebih dikenal sebagai Jembatan Pa’Bude yang ada di Krayan Selatan, Nunukan, Kalimantan Utara rusak akibat banjir bandang pada Minggu (26/1/2025) malam. Ini adalah kejadian kedua dalam satu bulan, jembatan rusak diterjang banjir.

Pada 12 Januari 2025, jembatan ini rusak akibat banjir besar. Saat itu banjir menghanyutkan jembatan utama yang menghubungkan ke SMAN 1 Krayan Selatan, SPBU, dan tujuh desa di hilir ibu kota Krayan Selatan.

Kejadian ini juga memutus akses ke Kecamatan Krayan Tengah. Pada 15 Januari 2025, warga secara swadaya membangun jembatan darurat. Jembatan ini hanya mampu dilewati pejalan kaki.

Namun, intensitas hujan yang tinggi pada Minggu (26/1/2025) malam, menyebabkan jembatan darurat tersebut rusak dan tidak bisa digunakan sama sekali pada Senin pagi (27/1/2025).

Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli menyampaikan, ini merupakan kali keempat jembatan penghubung utama Sungai Pa’Bude hanyut akibat banjir.

“Jembatan darurat yang dibangun oleh masyarakat ini sempat diperbaiki setelah terendam banjir kedua, tetapi hujan deras semalam membuat kondisinya tidak bisa dilalui lagi,” ujarnya.

Akibat kerusakan ini, aktivitas masyarakat menjadi lumpuh. Para siswa yang biasanya menggunakan jembatan tersebut untuk pergi ke sekolah, kini tidak bisa berangkat.

Selain itu, pengangkutan barang kebutuhan pokok dan BBM dari desa-desa hilir juga terhenti, menimbulkan keresahan di kalangan warga.

Masyarakat berharap ada tindakan cepat dari pemerintah Kabupaten Nunukan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.

“Kami memohon agar pemerintah membangun jembatan darurat yang lebih kuat untuk sementara waktu, sambil menunggu pembangunan jembatan permanen,” kata Jery sopian salah seorang warga.

Pembangunan jembatan permanen dinilai mendesak mengingat jembatan ini menjadi akses vital yang menghubungkan Krayan Selatan dengan kecamatan lain.

“Kami bingung bagaimana membangun kembali jembatan darurat ini karena keterbatasan sumber daya. Kami sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah,” lanjut warga tersebut.

Sejak November 2024, kawasan Sungai Pa’Bude telah beberapa kali diterjang banjir bandang.

Banjir terbesar terjadi pada 12 Januari 2025 yang mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur di wilayah tersebut. Masyarakat menilai bahwa kondisi ini perlu ditangani secara komprehensif, termasuk dengan pembangunan jembatan permanen yang tahan terhadap bencana alam.

Sampai berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah provinsi terkait rencana pembangunan jembatan permanen.

Masyarakat hanya bisa berharap agar akses penghubung segera dipulihkan untuk menghindari dampak lebih besar pada kehidupan sehari-hari.