November 19, 2025
Advetorial

Pemkot Tarakan Jemput Ilmu ke Batam, Optimalisasi PAD dan Pengelolaan Aset Daerah Jadi Fokus Utama

  • November 1, 2025
  • 2 min read
Pemkot Tarakan Jemput Ilmu ke Batam, Optimalisasi PAD dan Pengelolaan Aset Daerah Jadi Fokus Utama

Kalimantan Raya, Advetorial – Dalam upaya memperkuat kemandirian fiskal dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Wali Kota Tarakan, Khairul, bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melakukan studi banding ke Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Jumat (31/10/2025).

Kunjungan ini berfokus pada dua sektor strategis, yakni peningkatan pendapatan daerah dan optimalisasi pengelolaan aset.

Studi banding diawali dengan pertemuan intensif di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam. Dalam pertemuan tersebut, jajaran Pemkot Tarakan berdiskusi mendalam mengenai strategi cerdas untuk optimalisasi PAD.

Wali Kota Khairul, yang memimpin delegasi, menyatakan bahwa Batam dipilih karena dinilai sukses dalam mengelola sumber pendapatan daerah.

“Kunjungan ke Bapenda Batam ini bertujuan untuk mempelajari secara langsung strategi mereka dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan pajak dan retribusi daerah. Kami ingin mengadopsi praktik terbaik agar PAD Tarakan bisa kita tingkatkan secara signifikan,” ujar Wali Kota Khairul, menyampaikan harapannya atas hasil studi banding ini.

Masih di hari yang sama, rombongan Pemkot Tarakan melanjutkan kunjungan ke Badan Pengusahaan (BP) Batam. Fokus pembahasan di BP Batam adalah mengenai pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD).

Pembahasan ini mencakup mekanisme kerja sama pemanfaatan aset serta pola sewa BMD yang selama ini diterapkan oleh BP Batam. Wali Kota Khairul menilai, pengelolaan aset yang produktif adalah kunci penting untuk mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan.

“Pengelolaan BMD harus produktif. Kami mempelajari bagaimana BP Batam mengelola aset mereka, khususnya terkait kerja sama pemanfaatan aset dan mekanisme sewa, yang bisa menjadi referensi berharga bagi Pemkot Tarakan agar aset daerah tidak hanya diam, tetapi juga menghasilkan pendapatan,” tambahnya.

Diharapkan, hasil studi banding ini dapat segera diterapkan di Tarakan, sehingga pengelolaan keuangan dan aset daerah menjadi lebih efektif, efisien, dan mampu menopang percepatan pembangunan di Kota Tarakan.