November 26, 2024
Ekonomi

Transaksi QRIS Alami Peningkatan, Bentuk Revolusi Pembayaran Digital di Kaltara

  • Oktober 26, 2024
  • 2 min read
Transaksi QRIS Alami Peningkatan, Bentuk Revolusi Pembayaran Digital di Kaltara

TARAKAN – Bank Indonesia gencar memperkenalkan sistem pembayaran non tunai dengan metode Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) ke masyarakat. Hal ini terlihat dari meningkatnya penggunaan QRIS di masyarakat Kaltara dalam tren positif.

Merujuk pada data yang berasal dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalimantan Utara, bahwa sampai dengan bulan Juli tahun 2024 terdapat sekitar 89.476 individu/entitas bisnis yang menjual barang dan jasa kepada konsumen.

Dari aktivitas transaksi cashless menunjukkan terjadi peningkatan di Kaltara. Hal ini merujuk pada data perbandingan dengan Desember 2023 yang hanya sebesar 78.116 merchant, artinya bahwa dalam waktu 8 (delapan) bulan terdapat penambahan sebesar 11.360 merchant.

Kepala KPwBI Wahyu Indra Sukma mengatakan, terjadi peningkatan jumlah pengguna baru transaksi digital di Kaltara, Data yang diperoleh per Agustus 2024 sebesar 107.788 pengguna.

“Meningkat sebanyak 25.734 pengguna baru jika dibandingkan 31 Desember 2023 lalu yang jumlahnya 82.054 pengguna,” terangnya, Senin (21/10).

Menurut Indra, KPwBI Kaltara telah menyelenggarakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) melalui layanan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Adapun pelaksanaannya berjalan aman, lancar, dan efisien.

“Tingkat ketersediaan sistem sudah mencapai 100 persen dan tidak terdapat unsettled transaction,” lanjutnya.

Digitalisasi pembayaran mendukung inklusi keuangan, melalui pemanfaatan teknologi digital, masyarakat dapat dengan mudah menjangkau aspek-aspek yang sebelumnya tidak terjamah oleh sistem perbankan konvensional. Tentu hal tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan.

Kaltara merupakan salah satu provinsi yang terus berbenah dan berinovasi, telah mencatatkan beberapa perkembangan positif dalam digitalisasi, sebagaimana penjelasan Indra, nilai transaksi BI-RTGS pada Agustus 2024 tercatat tumbuh sebesar 17,54 persen (yoy), atau sebesar Rp 1,21 triliun. Volume transaksi RTGS tercatat sebanyak 790 transaksi atau tumbuh sebesar 10,03 persen (yoy). Ssebuah angka yang menunjukkan kemajuan signifikan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

“Perkembangan Sistem Pembayaran Bank Indonesia yang semakin baik tersebut juga sejalan dengan penerapan BI-FAST yang semakin luas di masyarakat sejak Desember 2021, sebagai wujud modernisasi dari SKNBI, dengan waktu layanan lebih luas, real time, dan kanal pembayaran yang lebih luas,” tutupnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *