
TARAKAN – Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Kalimantan Utara mengalami kontraksi sebesar -0,41% (yoy). Meski demikian, komponen Giro dan Tabungan masih menunjukkan pertumbuhan positif, masing-masing sebesar 11,47% dan 4,45%. Sementara itu, komponen Deposito mengalami kontraksi cukup tajam sebesar -22,61%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalimantan Utara, Hasiando G. Manik, menyampaikan sektor kredit dan pembiayaan tetap menunjukkan kinerja yang kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara.
“Kredit yang disalurkan pada Januari 2025 tumbuh signifikan sebesar 21,41% (yoy),” dikutip dari Press Release KPwBI Kaltara pada (3/5/2025).
Jika dilihat berdasarkan jenis penggunaan, seluruh kategori kredit mengalami pertumbuhan positif, yakni Kredit Modal Kerja sebesar 17,98% (yoy), Kredit Investasi sebesar 32,25% (yoy), dan Kredit Konsumsi sebesar 14,30% (yoy).
Dari sisi sektor ekonomi, penyaluran kredit terbesar masih didominasi oleh Rumah Tangga (RT) dengan pangsa sekitar 30,88%, yang tumbuh sebesar 14,30% (yoy).
Selain itu, sektor Industri Pengolahan mencatat pertumbuhan yang luar biasa, mencapai 153,67% (yoy) dengan pangsa sebesar 21,00%. Lonjakan ini sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Utara, terutama pengembangan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) dan proyek PT. Phoniex Resources International.
“Meskipun terjadi ekspansi kredit yang cukup besar, risiko kredit tetap terkendali. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang tetap rendah di angka 1,05% (gross), jauh di bawah ambang batas NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%,” lanjutnya.
Sementara itu, kredit yang disalurkan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Utara juga tetap terjaga dengan pertumbuhan sebesar 2,88% (yoy) pada Januari 2025.
Total kredit yang masih beredar mencapai Rp5,48 triliun, dengan sektor perdagangan besar dan eceran menjadi penerima manfaat terbesar, yaitu sebesar Rp2,48 triliun. Pertumbuhan kredit ini tetap didukung oleh kualitas kredit yang baik, dengan rasio NPL di sektor UMKM berada di level 2,91%.
Dengan tren positif ini, sektor perbankan di Kalimantan Utara terus berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dengan memastikan akses pembiayaan yang stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat dan dunia usaha.