TARAKAN– Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan menegaskan, tidak ada pemadaman listrik selama Bulan suci Ramadan. Hal ini perlu dilakukan agar tercipta kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah Puasa. Pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan PLN Unit Layanan Pelanggan maupun Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkit Tarakan guna mewujudkan hal tersebut.
“Menghadapi bulan suci Ramadan, jangan sampai ada pemadaman. Kalau ada masalah non teknis bisa cepat ditangani dan diantisipasi. Saya minta sekali, secara tegas kepada PLN untuk tidak ada pemadaman, selama bulan puasa dan seterusnya. Kecuali ada eror,” terangnya, Selasa (5/3/2024).
Dari hasil komunikasi antara Pj wali kota dengan PLN Tarakan, ada komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga pada saat santap sahur, buka puasa, Salat Tarawih, dan pelaksanaan ibadah lainnya bisa tetap berjalan dengan lancar dan khusuk.
Secara kemampuan daya, PLN memiliki kelebihan energi dari beban puncak saat ini yang berada di kisaran 48 mega watt (MW). Oleh sebab itu, jika tidak ada kesalahan atau force majeure maka secara angka Tarakan aman.
“Saya lihat PLN komitmen ya untuk tidak melakukan pemadaman, nanti ketika ada pemadaman kita sama-sama melakukan evaluasi. Apalagi saat ini energi listrik PLN Tarakan,” tegasnya.
“Jadi tidak ada masalah terkait ketersediaan daya, kalaupun ada pemadaman itu masalah non teknis, atau ada masalah di mesin,”sambungnya.
PLN Tarakan memiliki dua jenis mesin pembangkit, yang pertama berbahan bakar gas bumi atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), yang disuplai dari Pertamina Bunyu, dan pembangkit yang berbahan bakar solar atau Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD).
“Diupayakan tidak ada masalah baik PLTG maupun PLTD, kalaupun ada masalah di PLTG biasanya karena ada kendala distribusi gas dari Pertamina. Oleh karena itu, kita akan bantu komunikasi dengan Pertamina, supaya PLN Tarakan menjadi prioritas pasokan gas dari Bunyu,”katanya.