Sehari Bisa Keluarkan 300 Dokumen Kesehatan

0

Dominan yang Keluar Tarakan Bunga Alokasia

TARAKAN – Pengiriman tanaman atau tumbuhan jenis bunga alokasia mulai mendominasi di Kota Tarakan menuju luar Kaltara. Tak tanggung-tanggung, dalam sehari, Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan mengeluarkan dokumen kesehatan hingga 300 lembar.
Dikatakan Akhmad Alfaraby, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, selama ini pihaknya melayani pemeriksaan dan pengecekan kualitas untuk semua jenis komoditas. Yang terbaru dan sudah berjalan beberapa bulan terakhir paling dominan dari komoditas bunga alokasia. Total sudah mencapai ratusan ribu bunga yang telah diperiksakan media pembawanya dan yang dikemas dalam bentuk boks mencapai 300-500 boks. “Untuk jumlahnya bisa mencapai 136.618 batang dari 6.889 permohonan yang diajukan. Ini angka pada bulan Oktober,” sebut Akhmad Alfaraby.


Ia melanjutkan sementara untuk Agustus 2020, total ada sekitar 52.939 batang dengan frekuensi permohonan sekitar 1.122 permohonan. Dilanjutkan pada September sekitar 138.470 batang dengan frekuensi 4.059 permohonan.
“Mereka kirim keluar Tarakan kebanyakan dari orang belanja online,” ujarnya.
Ia melanjutkan, hasilnya sejauh ini setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya media pembawa bunga alokasia dinyatakan sehat dan layak untuk dilalulintaskan. “Yang terpenting bersih, tidak ada tanah dan tidak berpenyakit. Karena tanah bisa menjadi media pembawa penyakit. Dan di daun dan tangkainya sudah diperiksa dan bisa dinyatakan aman. Tapi untuk yang masih ada tanahnya, agak sulit,” jelas Akhmad Alfaraby usai kegiatan sosialisasi perkarantinaan dalam rangka Hari Karantina, Rabu (21/9/2020).
Ia melanjutkan, pada Rabu (21/10) kemarin juga pihaknya menggelar kegiatan sosialisasi dalam rangka Hari Karantina Pertanian Tahun 2020. Tujuan sosialisasi untuk mengetahui tupoksi dari Balai Karantina di antaranya mencegah masuk keluar tersebarnya hama penyakit hewan dan tumbuhan. Dikatakan Akhmad, keberadaan Kantor Karantina bukan untuk menghalangi lalu lintas komoditas barang melainkan untuk menjamin kualitas kesehatan barang sampai ke kota tujuan. “Pada dasarnya tugas dan fungsi dari balai karantina untuk mencegah masuk dan keluar dan tersebranya hama penyakit baik dari hewan maupun tumbuhan. Dengan sosialisasi ini untuk mengetuk kesadaran masyarakat tentang karantina bukan menghalangi lalu lintas barangnya,” tegasnya. Ia menyebutkan, sejauh ini hamper semua jenis komoditas telah dikirim dan ada pula yang masuk ke dalam Kota Tarakan. “Seperti hewan seperti sapi, kambing, telur dan daging. Kemudian untuk tumbuhan termasuk bunga alokasi,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, dalam sosialisasi tersebut mengundangn pengguna jasa, media dan secara simbolis membagikan sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19. “Tiga yang dihadirkan tapi sepuluh orang penerima. Yang menerima mereka yang tinggal di lingkungan sekitar wilayah karantina yang memang benar-benar terdampak Covid-19,” tutupnya.
Sementara itu, Fadillah, salah seorang pengirim bunga alokasia mengakui, pengiriman sudah dilakukan sejak dua bulan lalu. Dalam sehari, pengiriman keluar Tarakan bisa mencapai 500 batang hingga 1.000 batang. “Biasanya dikirim keluar ke seluruh wilayah Indonesia. Bahkan sampai ke Thailand,” ujarnya. Untuk harganya Fadillah menyebutkan ia menjual per batang alokasia Rp 40 ribu per batang. “Bunga ini didatangkan dari Tanjung Seelor. Mereka mencari dari dalam hutan. Pengambilan bunga alokasia diambil di pinggir tebing yang ada dalam hutan,” pungkasnya.

Share.

Leave A Reply