
Kalimantan Raya, Ekonomi – Layanan sistem pembayaran Bank Indonesia di wilayah Kalimantan Utara sepanjang Juni 2025 terus menunjukkan performa yang andal dan efisien. Tiga layanan utama, BI-Fast, BI-RTGS, dan SKNBI telah berjalan dengan baik, memastikan kelancaran transaksi keuangan di daerah.
Dari data yang dirilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Utara, layanan BI-Fast mencatat nilai transaksi sebesar Rp2,98 triliun, melonjak dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp1,88 triliun. Volume transaksinya pun naik signifikan menjadi 1,43 juta transaksi, dari sebelumnya 735 ribu transaksi.
Sebaliknya, layanan BI-RTGS atau sistem transfer dana bernilai besar justru mengalami penurunan. Nilai transaksinya turun menjadi Rp783,13 miliar, menyusut 27,59% dibandingkan Juni 2024. Jumlah transaksinya pun tercatat sebanyak 523 transaksi, atau turun 10,60% secara tahunan.
Kondisi serupa juga terjadi pada Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), yang merupakan layanan transfer dana antarbank bernilai kecil. Nilai transaksinya turun 4,35% menjadi Rp318,02 miliar, dengan total volume 6.280 transaksi, atau turun 8,85% dibanding tahun sebelumnya.
Meski dua sistem utama mencatat penurunan, tren pembayaran digital berbasis QR tetap menunjukkan pertumbuhan positif. Hingga akhir Mei 2025, jumlah pengguna QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Kalimantan Utara tercatat sebanyak 124.543 pengguna, bertambah 3.106 pengguna dibandingkan posisi akhir Desember 2024.
Pertumbuhan penggunaan QRIS mencerminkan semakin luasnya adopsi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital yang cepat dan efisien, sekaligus mendukung percepatan digitalisasi ekonomi daerah.