TARAKAN – Generasi muda Kalimantan Utara (Kaltara) sedianya memiliki sejumlah ciri dan prinsip seorang wirausaha. Di antaranya, yakni self discipline atau disiplin pribadi dan niat yang kuat dan tulus untuk menghadapi segala risiko dan tantangan. Demikian disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat membuka Pelatihan Kewirausahaan Berbasis e-Commerce Bagi Wirausaha Pemula (WUP) di Gedung Pertemuan Lantai 4 Rektorat UBT, Senin (25/3).
Berwirausaha, menurut Irianto merupakan jalan keluar terbaik bagi generasi muda millenial untuk memperoleh kesuksesan di usia muda. Sepanjang dilakukan dengan serius, dan tekun. “Sebelum masuk ke dunia wirausaha, setidaknya dipahami dulu definisi dari wirausaha itu sendiri. Dimana, pada intinya wirausaha itu berkarakter kreatif dan selalu berupaya aktif untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak,” jelas Irianto.
Untuk sukses sebagai wirausaha, memang butuh waktu dan proses. Tak bisa instan. “Secara kalkulatif, kontribusi wirausaha atau UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) terhadap Indonesia, khususnya PDB terus meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen. Penyerapan tenaga kerja juga meningkat dari 96,99 persen menjadi 97,22 persen,” urai Gubernur.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop-UMKM) Provinsi Kaltara, jumlah UMKM di Kaltara sebanyak 12.223 unit usaha. Rinciannya, usaha mikro 9.676 unit usaha, usaha kecil 1.978 unit usaha, dan usaha menengah 669 unit usaha. Kota Tarakan merupakan daerah terbanyak UMKM-nya di Kaltara, mencapai 36 persen. “Banyak peluang di sektor UMKM ini. Di Kaltara, ada sejumlah produk unggulan yang dapat dimaksimalkan potensinya. Seperti Kepiting Soka (Tarakan), industri rotan (Bulungan, Malinau, KTT), olahan rumput laut (Nunukan), Beras Adan (Krayan, Nunukan), dan anyaman serat alam (Bulungan dan Malinau),” urai Irianto.
Soal pemasaran, Gubernur menyarankan agar memanfaatkan teknologi digital. Yakni, e-Commerce. Dengan sistem ini, dapat dilakukan penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa yang mengandalkan sistem elektronik. “Dalam pelaksanaannya, pelaku UMKM atau seorang wirausaha harus mengetahui marketplace-nya dulu. Situs marketplace ini, adalah perantara antara penjual dan pembeli di dunia maya. Dalam artian, situs ini menjadi pihak ketiga dalam transaksi online. Tahun lalu, nilai transaksi online di Indonesia mencapai Rp 148 miliar,” tutur Gubernur.
Gubernur berharap wirausaha muda di Kaltara dapat memasarkan produk lokal guna memajukan perekonomian Kaltara. “Pengusaha muda itu harus memiliki produk sendiri, lalu pahami produk dan menjadikannya bahan promosi. Untuk promosi, foto produk tersebut dengan kualitas foto dan komposisi yang menarik. Selanjutnya, pajang produk di online shop atau marketplace yang disertai dengan keterangan yang jelas mengenai produk tersebut. Setelah itu, siap-siaplah menerima orderan,” tutup Gubernur.(humas)