TANJUNG SELOR – Progres pembangunan jalan di perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara) menujukkan perkembangan yang cukup signifikan. Dari target jalan sepanjang 966,59 kilometer (Km), saat ini sudah terbuka jalan sepanjang 762,89 Km. Tinggal menyisakan 80,08 Km yang belum terbuka atau masih kondisi berupa hutan.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, pembangunan jalan di perbatasan sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Yaitu pada 2007. Namun secara intensif semakin digenjot, dengan alokasi anggaran yang besar dari pusat dilakukan sejak era pemerintahan Presiden Jokowi.
Diungkapkan, berdasarkan laporan dari Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Balikpapan, melalui Satker PJP (Pelaksanaan Jalan Perbatasan) dari total panjang keseluruhan jalan perbatasan di Kaltara sepanjang sekitar 966,59 kilometer, sudah terbuka 762,89 Km. Selebihnya, ada sepanjang 123,62 Km untuk rekolasi atau pemindahan terhadap jalan yang sudah ada dengan design pembukaan jalan baru.
“Jalan yang sudah terhubung memang masih didominasi oleh jalan tanah. Namun sudah ada beberapa segmen yang telah beraspal,” kata Irianto.
Pembangunan jalan perbatasan di Kaltara, kata Gubernur, dibagi atas dua ruas. Yakni, ruas jalan perbatasan Long Boh hingga Malinau dengan total panjang jalan 614,55 Km, dan ruas jalan paralel perbatasan dari Malinau hingga Long Midang sampai di Tau Lumbis, Nunukan dengan total panjang jalan 352,04 Km.
Secara garis besar, ruas jalan perbatasan mulai dari Long Boh-Metulang-Long Nawang, Long Nawang-Long Punjungan, dan ruas jalan Long Pujungan-Long Kemuat-Langkap-Malinau.
Sedangkan jalan paralel perbatasan, mulai dari Malinau-Long Semamu, Long Semamu-Long Bawan, Long Bawan-Long Midang hingga Mensalong-Tau Lumbis. “Hingga Desember 2019, untuk ruas jalan perbatasan 5,00 km sudah teraspal, sedangkan jalan paralel perbatasan yang sudah teraspal 45,94 km, sisanya masih berupa agregat, tanah dan kondisi belum terbuka (hutan),” ungkapnya.
Sementara itu, pada 2019 ini, melalui APBN pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 925.2 Miliar (M) untuk melanjutkan kegiatan penyelenggaraan jalan perbatasan di Kaltara. Terdiri dari pembangunan jalan dan pemeliharaannya, serta pembangunan jembatan.
Secara rinci, sebutnya, sesuai informasi, pada 2019 ada 17 paket yang dikerjakan Satker PJP Kaltara. Meliputi pembangunan jalan Long Boh-Metulang-Long Nawang dengan nilai kontrak Rp 209,9 miliar. Progress fisik pengerjaannya mencapai 93,37 persen.
Turut juga dilaksanakan pemeliharaan jalan terhadap jalan Long Boh-Metulang-Long Nawang dengan nilai kontrak Rp 6,3 miliar. dimana realisasinya fisiknya kini mencapai 94,19 persen. Kemudian pembangunan jembatan Sungai Long Boh-Long Nawang dengan nilair kontrak Rp 66,6 miliar, untuk realisasi fisiknya sebesar 58,55 persen.
Kemudian pembangunan jalan Long Pujungan-Long Kemuat (Buka Hutan) dengan nilai kontrak Rp 59,9 miliar, dengan realisasi fisiknya mencapai 98,49 persen. Ada juga pemeliharaan jalan Long Pujungan-Long Kemuat dengan nilai kontrak Rp 1,34 miliar, untuk realisasi fisiknya 98,62 persen. Pemeliaraan rutin jalan Long Kemuat-Langkap nilai kontrak Rp 5,81 miliar, realisasi 99,48 persen. Serta ada juga pembangunan jembatan Semi Permanen Perbatasan (MYC) nilai kontrak Rp 207,3 miliar dengan realisasi fisik sebesar 80,99 persen.
Selain itu, pembangunan jalan Long Nawang-Long Pujungan (Buka hutan) segmen 1 dan 3 dengan total anggaran Rp 224,7 miliar, dimana realisasinya rata-rata diatas 97 persen. Ada pemeliharaan rutin jalan Long Nawang-Long Pujungan dengan nilai kontrak Rp 5.020 miliar. Realisasi pengerjaan mencapai 99,30 persen. Juga ada kegiatan pembangunan jalan dan pemeliharaan rutin jalan Malinau-Long Semamu dengan realisasi fisik pengerjaan diatas 90 persen. Dan, pembagunan Long Bawan-Long Midang segmen 1 nilai kontrak Rp 29,4 miliar, realisasi fisik 64,25 persen. Long Bawan-Long Midang segmen 2 nilai kontrak Rp 49,1 miliar, dengan realisasi fisik 51,30 persen. Kemudian pemeliaraan rutin jalan Long Semamu-Long Midang nilai kontrak Rp 5,3 miliar realisasi fisik 99,10 persen. Dan, pembangunan jembatan Pa Barenung (Long Bawan-Long Midang) dengan nilai kontrak Rp 9,01 miliar dengan realisasi fisik sudah mencapai 100 persen. (humas)